Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teror Beruntun terhadap Pro-Pluralisme

Kompas.com - 16/03/2011, 15:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Teror dan ancaman kepada aktivis organisasi nonpemerintah serta aktivis propluralisme dan hak asasi manusia bukan baru terjadi pada aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, melalui paket bom dengan mengatasnamakan isu agama, Selasa (15/3/2011). Sebelumnya, Senin (14/3/2011), Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika kehilangan beberapa harddisk berisi data-data penting mengenai isu-isu pluralisme, khususnya tentang kebebasan beragama.

Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) kehilangan enam CPU dan monitor komputer serta lima laptop. "Kami baru saja kehilangan arsip penting yang berisi data-data kami tentang korban akibat anti-pluralisme dan korban akibat intimidasi. Yang dicuri komputer kami yang sudah tua sekali. Sementara itu, komputer yang lebih canggih, kamera, dan TV tidak diambil. Sepertinya orang-orang ini sudah mengincar data-data kami yang sangat detail," ungkap salah satu anggota Majelis Nasional ANBTI, Pendeta Emmy Sahertian, saat menghadiri jumpa pers Forum Pluralisme Indonesia di kantor Kontras, Rabu (16/3/2011).

Menurut Emmy, seseorang yang tak dikenal pada Jumat (11/32011) menelepon anggota ANBTI dan menanyakan lokasi ANBTI. Ia menyatakan butuh data-data. Namun, ANBTI tidak menanggapi permintaan tersebut. Setelah telepon gelap itu, terjadilah aksi pencurian data-data penting milik ANBTI.

Lain lagi teror yang dialami oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Beberapa pengacara LBH Jakarta beberapa kali menerima kiriman surat kaleng yang secara garis besar mempertanyakan aktivitas LBH yang serius mengurus advokasi untuk memperjuangkan hak-hak minoritas, termasuk untuk Ahmadiyah.

"Kami juga sudah sering mendapat surat-surat kaleng yang mempertanyakan beberapa dari kami yang merupakan umat Muslim, tetapi tetap mengurus advokasi untuk Ahmadiyah. Bahkan tahun lalu beberapa kaum radikal pernah memukuli pengacara kami di Mahkamah Konstitusi saat kami hendak mengurus undang-undang untuk perlindungan agama. Mereka juga pernah melempari kantor LBH dengan batu. Namun, kami tidak menanggapi surat-surat seperti itu," ungkap salah satu pengacara LBH, Muhammad Isnur.

Menurut Isnur, kejadian yang menimpa Ulil memang menyebarkan ketakutan terhadap mereka yang merupakan pembela-pembela hak asasi manusia (HAM). Namun, hal tersebut tidak akan menyurutkan semangat mereka untuk memperjuangkan penegakan HAM dan kaum minoritas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com