Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jogja Prihatin Atas Ledakan Utan Kayu

Kompas.com - 15/03/2011, 20:42 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com  - Aliansi Masyarakat Jogja Antikekerasan, Selasa (15/3/11) malam di kantor Lembaga Bantuan Hukum ( LBH ) Yogyakarta, menggelar aksi keprihatinan, mengutuk keras pengeboman di Utan Kayu Jakarta.

Aksi keprihatinan diikuti belasan aktivis antikekerasan di Yogyakarta, dengan menyalakan lilin di depan kantor LBH Yogyakarta. Sambil menyalakan lilin para aktivis antikekerasan Yogyakarta menyampaikan ungkapan keprihatinan karena makin maraknya aksi kekerasan di negeri ini.

Aksi diikuti oleh Direktur LBH Yogyakarta Irsyad Thamrin, Tokoh forum Persaudaraan umat beragama, jaringan gusdurian nasional Alissa wahid, Koordinator Masyarakat Yogyakarta Antikekerasan Triwahyu serta belasan aktivis antikekerasan lainnya.

Salah satu aktivis antikekerasan yang juga putri mantan Presiden Gus Dur, Alissa Wahid menyatakan mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi pada hari ini berupa bom di Utan Kayu yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla.

Kejadian ini sangat disesalkan karena penggunaan kekerasan sebagai strategi untuk menekan lawan politik. "Kami mengutuk keras aksi pengeboman di Utan Kayu. Aksi pengeboman ini menunjukkan makin maraknya aksi kekerasan di negeri ini," ungkap Alissa Wahid.

Alissa Wahid meminta pemerintah untuk tegas dalam hal penegakan hukum sehingga dapat menekan adanya aksi kekerasan.

Sementara itu, Koordinator Aliansi Masyarakat Jogja Antikekerasan, Kari menyatakan mengutuk keras aksi pengeboman di Utan Kayu dan meminta Polisi untuk segera menangkap pelaku pengeboman tersebut.

Maraknya aksi kekerasan ini menurut Salah satu tokoh aktivis antikekerasan ini diakibatkan oleh lemahnya kepemimpinan nasional. "Rentetan aksi kekerasan ini terjadi karena lemahnya kepemimpinan nasional di bawah Presiden SBY," ujarnya. Oleh karena itu, pihaknya meminta Presiden SBY dan jajarannya untuk bertindak tegas terhadap pelaku segala bentuk kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com