Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susno Jadi Koordinator Penasihat Ahli Kapolri

Kompas.com - 24/02/2011, 11:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Markas Besar Kepolisian Negara RI mengungkapkan kebahagiaan atas kedatangan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Susno Duadji, yang masih aktif sebagai staf ahli Mabes Polri meskipun menjadi terdakwa dalam kasus korupsi dana pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2008 dan gratifikasi PT Salma Arowana Lestari (PT SAL). Susno resmi aktif bekerja lagi di Mabes Polri hari ini, Kamis (24/2/2011).

"Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT pagi hari ini kami keluarga besar Mabes Polri bahagia menerima kehadiran Bapak Komjen Susno Duadji. Setelah menghadap Bapak kapolri. Bapak Kapolri welcome," ungkap Inspektur Jenderal Anton Bahrul Alam saat mendampingi Susno Djuadji seusai bertemu Kapolri Timur Pradopo, hari ini.

Menurut Anton, sudah menjadi kewajiban Susno sebagai personel yang masih aktif untuk melaporkan diri kepada pimpinan Polri. Selain itu, Susno juga wajib melaksanakan tugas sehari-hari sebagai anggota Polri.

Dikatakan Anton, Susno ditugaskan untuk menjabat sebagai Koordinator Penasihat Ahli (Korsahli) Kapolri. "Memang kewajiban Beliau sebagai personel yang masih aktif tentu melapor kepada pimpinan Polri. Kewajibannya, melaksanakan tugas sehari-hari sebagai anggota Polri. Beliau juga punya tugas tersendiri, menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Sementara, ditugaskan untuk menjabat sebagai Penasihat Korsahli Kapolri," imbuh Anton.

Anton menyatakan, kehadiran Susno bisa memberikan masukan-masukan kepada Mabes Polri karena Susno termasuk orang yang sudah berpengalaman. Susno aktif bekerja setelah selama 90 hari ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, dan bebas pada 18 Februari lalu. Susno saat ini akan menjalani sidang pleidoinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com