Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ba'asyir-Dulmatin Perencana Latmil Aceh

Kompas.com - 14/02/2011, 10:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelatihan militer atau latmil kelompok teroris di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar, direncanakan oleh terdakwa Abu Bakar Ba'asyir bersama Joko Pitono alias Yahya Ibrahim alias Dulmatin alias Pak Bos. Awal pembicaraan dilakukan di ruko di sekitar Pondok Pesantren Mukmin, Ngruki, Solo, Jawa Tengah.

Awalnya, Dulmatin menyampaikan keinginan kepada Ubaid, anggota Majelis Syuro Jamaah Anshorud Tauhid (JAT), untuk memfasilitasi pertemuan dirinya dengan Ba'asyir selaku Amir JAT. Ubaid lalu menyuruh adiknya, Umar Bahrudin, menemui Ali Miftah (DPO) untuk meminjamkan ruko milik Ali.

Setelah ruko siap, Umar membawa Dulmatin dari Magetan menuju Sukoharjo dengan sepeda motor. Adapun Ubaid menemui Ba'asyir dan menyampaikan permintaan Dulmatin.

"Terdakwa menyetujui, lalu datang ke ruko dan bertemu dengan Dulmatin. Kemudian terdakwa (Ba'asyir) meminta Ubaid dan Umar supaya keluar dari ruko karena terdakwa akan berbicara berdua saja dengan Dulmatin," ucap M Faufik, koordinator jaksa penuntut umum, saat membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (14/2/2011).

Dalam pertemuan itu, menurut jaksa penuntut, Ba'asyir dan Dulmatin merencanakan pelatihan militer di Aceh. Setelah selesai, Ba'asyir keluar terlebih dulu. Di dalam ruko, Dulmatin menyampaikan ke Ubaid untuk membicarakan pelatihan militer dengan Muzayyin alias Mustaqim, Ketua Hisbah JAT Pusat (DPO). "Dulmatin meminta Ubaid mengundang Muzayyin hadir pada pertemuan keesokan hari di tempat yang sama," ucap jaksa penuntut.

Keesokan hari, diadakan pertemuan lanjutan antara Ba'asyir, Muzayyin, dan Ubaid. Saat itu, Ba'asyir menerima usul Muzayyin agar Abu Tholud dilibatkan. Pertemuan selanjutnya dilakukan di Kompleks Pondok Pesantren Mukmin antara Abu Tholud, Ubaid, dan Muzayyin. Saat itu, Abu Tholud bersedia menjadi penanggung jawab pelatihan.

"Kemudian, di rumah Abdul Hamid di Ngruki dilakukan pertemuan antara Dulmatin dan Abu Tholud, sedangkan Ubaid dan Abdul Hamid menunggu di luar," kata jaksa penuntut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com