Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.922 WNI Overstay Dideportasi Arab

Kompas.com - 05/02/2011, 23:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Direktorat Imigrasi Arab Saudi Urusan orang Asing melalui kantor Deportasi Jeddah telah memulangkan 1.922 WNI overstayer selama bulan Januari 2011.

Sebagian besar WNI yang overstayer ini, yang jumlahnya mencapai 1.213 orang dan telah dipulangkan adalah para Tenaga Kerja Indonesia. Sisanya adalah WNI yang masuk menggunakan visa umroh sebanyak 528 orang, dan 181 anak-anak dari para overstayer.  Demikian siaran pers yang diterima Kompas dari Konjen Indonesia di Jeddah, Sabtu (5/2) malam.

Data lebih rinci menyebutkan, TKI itu terdiri dari 267 orang laki-laki dan 946 orang wanita. Sedangkan WNI yang menggunakan visa umroh terdiri dari 413 wanita dan 115 laki-laki.

Pemulangan WNI overstayer ke depan diperkirakan akan terus meningkat, mengingat masih banyaknya WNI overstayer yang ada di Jeddah, Arab Saudi, termasuk WNI yang saat ini menempati kolong jembatan Kandarah yang terus berganti.

Proses pemulangan para overstayer tidak semudah seperti yang diperkirakan banyak orang. Misalnya, dengan menyediakan alat transportasi, lantas urusan langsung selesai.

Problem yang muncul, seringkali terkendala oleh kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang mewajibkan para overstayer menjalani proses imigrasi dan penerbitan exit permit. Sebelumnya pada Desember 2010, pihak Imigrasi Arab Saudi telah memulangkan sebanyak 959 WNI overstayer ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com