KOMPAS.com - Pada hari Kamis, 3 Februari 2011, Tahun Macan Emas yang penuh keagungan dalam sistem penanggalan China akan berakhir, dan Tahun Kelinci Emas yang ramah akan melompat masuk untuk menggantikannya.
Orang-orang China di berbagai belahan dunia, termasuk juga di China sendiri tentunya, akan merayakan pergantian tahun itu dengan meriah.
Tahun baru China atau Sincia awalnya dirayakan oleh para petani di daratan China yang menandai dimulainya musim semi, musim tanam. Mereka mengungkapkan kegembiraan mereka karena berhasil melalui ketiga musim lainnya yang keras, seperti musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Itu sebabnya Imlek juga sering disebut sebagai pesta musim semi.
Kini, Imlek menjadi bagian dari tradisi yang telah berjalan dari generasi ke generasi. Bahkan, tidak sedikit orang China yang sudah tidak paham lagi dengan kapan kegiatan itu diawali.
Sistem penanggalan bangsa China itu melibatkan 12 siklus tahunan. Setiap siklus itu ditandai dengan ciri 12 binatang, yang terdiri dari tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.
Legenda
Menurut legenda, ketika manusia belum mengenal konsep waktu, orang-orang memikirkan bagaimana cara menandai berlalunya waktu. Bergegaslah mereka menghadap Kaisar Yu Huang/Yu Di (Jade Emperor), atau biasa disebut Tian Gong, yang dikenal karena kebajikannya dan memahami tentang berjalannya waktu ini.
Kaisar pun mengatakan, karena manusia dan binatang memiliki kedekatan, maka binatanglah yang digunakan untuk menyimbolkan waktu, dengan pertimbangan nama binatang mudah diingat. Untuk itu, diadakanlah perlombaan menyeberangi sungai untuk menentukan binatang apa yang cocok untuk waktu tertentu.
Perlombaan pun diadakan. Segala jenis binatang hadir. Kucing dan tikus menjadi teman baik dalam membicarakan perlombaan ini karena keduanya tidak bisa berenang. Keduanya kemudian meminta bantuan kepada kerbau, dan kerbau yang tulus dan baik hati memenuhi permintaan tersebut.
Perlombaan pun dimulai. Kerbau yang mahir berenang memimpin perlombaan sambil membawa tikus dan kucing di punggungnya. Ketika mendekati tepian di seberang, kucing dengan bangganya berdiri dan mengatakan bahwa dialah yang akan terlebih dulu sampai ke seberang.