Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambut Kelinci Emas yang Tenang

Kompas.com - 01/02/2011, 13:20 WIB

KOMPAS.com - Pada hari Kamis, 3 Februari 2011, Tahun Macan Emas yang penuh keagungan dalam sistem penanggalan China akan berakhir, dan Tahun Kelinci Emas yang ramah akan melompat masuk untuk menggantikannya.

Orang-orang China di berbagai belahan dunia, termasuk juga di China sendiri tentunya, akan merayakan pergantian tahun itu dengan meriah.

Tahun baru China atau Sincia awalnya dirayakan oleh para petani di daratan China yang menandai dimulainya musim semi, musim tanam. Mereka mengungkapkan kegembiraan mereka karena berhasil melalui ketiga musim lainnya yang keras, seperti musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Itu sebabnya Imlek juga sering disebut sebagai pesta musim semi.

Kini, Imlek menjadi bagian dari tradisi yang telah berjalan dari generasi ke generasi. Bahkan, tidak sedikit orang China yang sudah tidak paham lagi dengan kapan kegiatan itu diawali.

Sistem penanggalan bangsa China itu melibatkan 12 siklus tahunan. Setiap siklus itu ditandai dengan ciri 12 binatang, yang terdiri dari tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.

Legenda

Menurut legenda, ketika manusia belum mengenal konsep waktu, orang-orang memikirkan bagaimana cara menandai berlalunya waktu. Bergegaslah mereka menghadap Kaisar Yu Huang/Yu Di (Jade Emperor), atau biasa disebut Tian Gong, yang dikenal karena kebajikannya dan memahami tentang berjalannya waktu ini.

Kaisar pun mengatakan, karena manusia dan binatang memiliki kedekatan, maka binatanglah yang digunakan untuk menyimbolkan waktu, dengan pertimbangan nama binatang mudah diingat. Untuk itu, diadakanlah perlombaan menyeberangi sungai untuk menentukan binatang apa yang cocok untuk waktu tertentu.

Perlombaan pun diadakan. Segala jenis binatang hadir. Kucing dan tikus menjadi teman baik dalam membicarakan perlombaan ini karena keduanya tidak bisa berenang. Keduanya kemudian meminta bantuan kepada kerbau, dan kerbau yang tulus dan baik hati memenuhi permintaan tersebut.

Perlombaan pun dimulai. Kerbau yang mahir berenang memimpin perlombaan sambil membawa tikus dan kucing di punggungnya. Ketika mendekati tepian di seberang, kucing dengan bangganya berdiri dan mengatakan bahwa dialah yang akan terlebih dulu sampai ke seberang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

    Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

    Nasional
    Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

    Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

    Nasional
    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Nasional
    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Nasional
    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

    Nasional
    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

    BrandzView
    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

    Nasional
    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

    Nasional
    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

    Nasional
    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

    Nasional
    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

    Nasional
    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

    Nasional
    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

    Nasional
    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

    Nasional
    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

    JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com