Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gayus Tak Mau Diperiksa "Lie Detector"

Kompas.com - 24/01/2011, 22:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Testimoni terpidana kasus korupsi pajak Gayus Tambunan yang disampaikan seusai sidang vonis di PN Jakarta Selatan masih misteri. Testimoni yang berbuntut perang pernyataan antara Gayus dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Masing-masing pihak memberikan keterangan yang saling bertolak belakang.

Mereka juga mengklaim tak berbohong. Tentunya, secara logika, salah satu di antara kedua belah pihak itu ada yang berbohong. Lantas, bagaimana membuktikannya? Komisi III DPR RI meminta agar Gayus diperiksa dengan alat pendeteksi kebohongan atau lie detector.

Sayangnya, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, yang bersangkutan menolak menjalani tes kejujuran tersebut. "Gayus tak mau diperiksa dengan lie detector. Alat ini tak bisa bekerja kalau yang bersangkutan tidak mau," kata Timur pada rapat kerja Komisi III dengan Kapolri di DPR RI, Jakarta, Senin (24/1/2011).

Hal ini membuat sebagian anggota Komisi Hukum ini terperanjat. Tak pelak, seorang anggota Komisi III Edison Betalubun dari Golkar meminta Polri membujuk Gayus agar bersedia menjalani tes tersebut.

Secara bergurau, Edison menyarankan agar Polri juga meminta Sekretaris Satgas Denny Indrayana menjalani tes tersebut. "Saya kira Gayus bersedia kalau Denny Indrayana juga diperiksa dengan lie detector karena Denny menyangkal pernyataan Gayus," kata Edison.

Ditambahkan Edison, citra Polri jangan sampai dirusak oleh Satgas yang merupakan institusi yang bersifat temporer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

    Nasional
    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

    Nasional
    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

    Nasional
    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

    Nasional
    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

    Nasional
    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

    Nasional
    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

    Nasional
    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

    Nasional
    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

    Nasional
    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

    Nasional
    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

    Nasional
    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

    Nasional
    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

    Nasional
    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com