Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Ikut Pantau Wikileaks

Kompas.com - 12/12/2010, 22:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengikuti pemberitaan mengenai dokumen diplomatik Amerika Serikat yang bocor di situs Wikileaks. Namun, pemberitaan tersebut tidak menjadikan Presiden kemudian reaktif terhadap pemberitaan tersebut.

"Kasus bocornya dokumen di situs Wikileaks yang muncul baru-baru ini menjadi pembelajaran bagi semua negara untuk memastikan informasi yang dikualifikasikan rahasia, harus dipastikan tidak menjadi bocor dan kemudian menjadi komplikasi antarnegara," ujar Staf Khusus Presiden bidang Politik Luar Teuku Faizasyah saat dihubungi Kompas, Minggu (12/12/2010) malam di Jakarta.

Faizasyah sebelumnya ditanya soal situs Wikileaks yang membuat heboh dunia karena memuat sejumlah dokumen diplomatik Pemerintah AS dengan banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Menurut Faizasyah, misi diplomasi dalam etika hubungan antarnegara di manapun, salah satunya adalah mengumpulkan semua data dan informasi mengenai suatu negara dengan komprehensif. "Namun, jangan sampai pengumpulan data dan informasi itu melanggar hukum seperti menyuap atau cara lain yang melanggar etika. Sebab, jika melanggar hukum dan etika, konsekuensinya diplomat tersebut bisa dipulangkan," tambahnya.

Soal Indonesia belum tahu Faizasyah mengatakan, terkait adanya isu bocornya dokumen diplomatik AS di Indonesia sebagaimana tertuang dalam situs Wikileaks tersebut, Faizasyah mengaku belum tahu. Ia juga belum mau berkomentar saat ditanya kasus bocornya dokumen diplomatik AS di situs Wikileaks yang menggambarkan "gaya Rambo" diplomat AS.

"Dokumen diplomatik yang bocor dalam situs Wikileaks tersebut, setidaknya menunjukkan dua masalah yang muncul, yaitu soal dokumen yang bocor itu sendiri dan, juga substansi dari data yang dibocorkan itu," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    “Oposisi” Masyarakat Sipil

    Nasional
    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

    Nasional
    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

    Nasional
    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com