Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saldo Gayus Tinggal Rp 16 Juta

Kompas.com - 29/11/2010, 14:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rekening milik Gayus Halomoan Tambunan di Bank BCA Cabang Bintaro Sektor III, Jakarta Selatan, dipastikan hanya tersimpan saldo sekitar Rp 16 juta ketika diblokir atas permintaan penyidik Bareskrim Polri. Pemblokiran dilakukan pada April 2009.

"Saldonya sekitar Rp 16 juta," ucap Wani Sabu, Kepala Biro Halo BCA, saat bersaksi di sidang terdakwa Gayus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (29/11/2010).

Jawaban itu dia katakan ketika ditanya Albertina Ho, ketua majelis hakim, apakah pihak BCA pernah melakukan penyitaan rekening nomor 4740198250 milik Gayus dengan nilai Rp 370 juta atas permintaan Bareskrim Polri.

Wina mengatakan, Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri yang saat itu dijabat Brigjen (Pol) Edmond Ilyas meminta pemblokiran 16 rekening deposito milik Gayus. Namun, kata dia, delapan rekening tidak dapat diblokir lantaran sudah dicairkan sebelum ada permintaan blokir.

"Masing-masing rekening saldonya 50.000 dollar AS. Jadi, total delapan rekening itu 400.000 dollar AS. Kita sampaikan surat ke Pak Edmond tidak dapat diblokir karena rekening sudah ditutup," jelas dia.

Kemudian, jelas Wina, Direktur II Eksus yang digantikan oleh Brigjen (Pol) Raja Erizman meminta pembukaan blokir delapan rekening pada 26 November 2009. Alasan permintaan pembukaan blokir, kata dia, lantaran tidak terkait dengan penyidikan.

Seperti diberitakan, Gayus didakwa pasal pencucian uang dan penggelapan senilai Rp 370 juta. Uang itu milik PT Megah Citra Jaya Garmindo. Menurut penyidik Komisaris Arafat dan Ajun Komisaris Sri Sumartini saat bersaksi, jaksa peneliti meminta agar uang Rp 370 juta itu disita dari rekening.

Menurut Arafat, ia lalu meminta pihak bank menyita Rp 395 juta. Sebanyak Rp 25 juta diduga suap dari Roberto Santonis yang kemudian tidak diusut. Uang itu tidak dihadapkan saat sidang di Pengadilan Negeri Tangerang. Jaksa penuntut umum hanya menunjukkan bukti berita acara penyitaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com