Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hey Guys, This is Not Museum"

Kompas.com - 09/11/2010, 22:41 WIB

KOMPAS.com — Kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama, Selasa (9/11/2010) sore, tak hanya membuat keingintahuan warga Ibu Kota di pinggir jalan yang akan dilalui presiden negeri adidaya tersebut tentang apa dan bagaimana rombongan presiden dari "Negeri Paman Sam" itu.  

Keingintahuan yang sama juga dialami insan pers Indonesia yang bertugas meliput kunjungan Presiden Obama, khususnya di Istana Merdeka, Jakarta.

Maklumlah, meski memiliki ID Istana, pers tak bisa masuk ke Kompleks Istana, terutama halaman dan Gedung Istana Merdeka.

Asal tahu saja, selama liputan kunjungan Presiden AS, pers dibatasi dan diatur sedemikian rupa sehingga tidak bisa berbondong-bondong berjejalan di Istana.

Istana Merdeka memang menjadi tempat yang steril bagi pers, kecuali yang mendapat izin khusus. Selain digunakan sebagai tempat penerimaan dan pertemuan empat mata dan bilateral delegasi Indonesia dan delegasi AS, Istana Merdeka juga menjadi tempat diselenggarakannya keterangan pers bersama Presiden AS dan Presiden RI.

Namun, entah bagaimana, ketika akan dilakukannya keterangan pers bersama di Ruang Credential, beberapa insan pers Indonesia, di luar 25 orang yang telah mendapatkan izin khusus mengikuti keterangan pers, tiba-tiba bisa masuk ke halaman Istana Merdeka.

Mereka tak hanya mencoba melongok ke Ruang Credential, meskipun gagal karena keburu dibentak oleh Secret Service atau pengawal Presiden AS.

Bahkan, pers yang diikuti sejumlah staf Rumah Tangga Kepresidenan memanfaatkan untuk berfoto ria dengan latar belakang mobil Kepresidenan AS yang dibawanya sendiri langsung dari "sono".

Awalnya, oke-oke saja beberapa insan pers yang berfoto di belakang mobil Presiden AS. Dipikirnya, daripada sulit berfoto dengan Presiden Obama, dengan mobil dinasnya pun tak apalah.

Acara foto-foto itu tampaknya mengundang staf RumahTangga Kepresidenan ikut berfoto ria. Ada yang menggunakan telepon genggam, ada juga yang minta difotokan oleh fotografer.

Akan tetapi, tiba-tiba Secret Service menegur wartawan yang asyik berfoto ria itu. "Hey guys, this is not museum," ujarnya. Pers dan staf pun ngeloyor pergi menjauh dari mobil Kepresidenan AS.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com