Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tjahjo dan Emir Paling Tahu Soal Suap TC

Kompas.com - 26/10/2010, 12:28 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI-P tahun 1999-2004, Agus Condro, menyatakan bahwa pada saat pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia, pimpinan fraksi saat itu, Tjahjo Kumolo, dan Emir Moeis memerintahkan anggota Fraksi PDI-P untuk memilih Miranda Goeltom.

Agus juga mengatakan, Dudhie Makmun Murod, Panda Nababan, Tjahjo Kumolo, dan Emir Moeis merupakan pihak yang paling mengetahui siapakah pemberi cek perjalanan yang akhirnya mengalir ke para anggota F-PDIP ini.

"Kalau itu saksi kuncinya kan aktor-aktor yang kasih perintah. Kalau saya pengalamannya hanya nyampe ketika dikasih TC (traveller's cheque atau cek perjalanan) di ruang Pak Emir. Yang kasih Pak Dudhie. Selebihnya yang paling tahu itu Pak Dudhie, Pak Panda, Pak Tjahjo, dan Pak Emir," ucap Agus Condro, Selasa (26/10/2010), sebelum menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta.

Dia pun mengakui adanya arahan kepada para anggota Fraksi PDI-P untuk memilih Miranda Goeltom pada pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia (DGS BI).

"Setelah pilih Miranda, kemudian dikasih uang bentuk TC oleh bendahara fraksi saat itu, Dudhie. Jadi, mungkin ini yang deal saat itu. Yang ngatur dan sebagainya dengan Ibu Miranda itu pimpinan fraksi," ungkap Agus.

Agus pun yakin bahwa para pimpinan Fraksi PDI-P saat itu tidak mungkin tidak tahu tentang aliran dana yang mengalir pasca-pemilihan Miranda.

"Itu enggak masuk akal (kalau tidak tahu). Kalau Pak Panda kan saat itu sekretaris fraksi. Ketua kami di Komisi IX Pak Emir Moeis, Ketua Poksi Tjahjo. Jadi, mereka sangat tahulah tentang adanya uang itu. Kan tidak mungkin bendahara fraksi bagi-bagi uang," urainya.

Menurut Agus, penerimaan cek perjalanan sudah berdasarkan lampu hijau dari fraksi melalui arahan Tjahjo yang mengatakan bahwa Miranda saat itu akan memberikan uang.

"Jadi, teman-teman berani nerima karena sudah ada green light dari pimpinan fraksi. Kalau enggak ada, mana berani terima," tandasnya.

Adapun Agus Condro merupakan tersangka yang diduga menerima suap cek perjalanan dalam kasus ini. Agus yang merupakan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI-P ini diduga menerima cek senilai Rp 500 juta.

Selain Agus, ada 15 tersangka lainnya yang juga berasal dari Fraksi PDI-P dalam daftar 26 tersangka baru kasus suap cek perjalanan pada pemilihan DGS BI yang memenangkan DPR RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

    Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

    Nasional
    Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

    Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

    Nasional
    Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

    Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

    Nasional
    KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

    KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

    Nasional
    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

    Nasional
    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

    Nasional
    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

    Nasional
    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

    Nasional
    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

    Nasional
    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

    Nasional
    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

    Nasional
    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

    Nasional
    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

    Nasional
    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

    Nasional
    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com