Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Perempuan, Muhammadiyah Mundur

Kompas.com - 05/07/2010, 16:54 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Cendekiawan muslim Azyumardi Azra menilai, tidak dilibatkannya perempuan dalam pemilihan pimpinan pusat Muhammadiyah menunjukkan adanya gejala kemunduran dalam tubuh organisasi islam tersebut. Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara kolektif dipandang kurang mempedulikan pentingnya pengarusutamaan perempuan sehingga tidak mendorong adanya kepemimpinan perempuan.

Hal itu ia sampaikan saat berbicara dalam jumpa pers Muktamar Aisyiyah ke-46, Senin (5/7/2010) di Yogyakarta. "Ada beberapa ketua dalam pimpinan pusat Muhammadiyah, sepatutnya harus ada perempuan di situ," katanya.

Menurut dia, Muhammadiyah memiliki gerakan perempuan yang kuat yakni Aisyiyah. Perempuan-perempuan yang menjadi anggota Aisyiyah telah mengabdikan dirinya kepada Muhamamdiyah d alam rentang waktu yang panjang sehingga merka punya hak untuk dilibatkan dalam pemilihan angota dan ketua PP Muhammadiyah.

Di lingkungan Aisyiyah, lanjut dia, ada sejumlah sosok yang layak menduduki jabatan dalam PP Muhammadiyah. Aisyiyah memiliki banyak profesor dan doktor dengan kemampuan yang sudah diakui di bidangnya masing-masing baik di tingkal nasional maupun internasional. Oleh karena itu, sudah saatnya Muhammadiyah mempercepat pengarusutamaan perempuan di dalam organisasinya.

Pengarusutamaan perempuan menjadi isu penting karena salah satu kekuatan Islam di Indonesia adalah kekuatan perempuan. Kepemimpinan perempuan dalam Muhammadiyah akan menjadi model bagi dunia muslim lainnya. "Muhammadiyah dan Aisyiyah akanmenjadi gerakan Islam yang lebih mengemuka di tingkat internasional," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Azyumardi menyatakan kekecewannya karena tidak ada satupun perempuan dalam daftar calon pengurus PP Muhammaidyah periode 2010 2015 yang diajukan ke Muktamar. Ia mendukung langkah PP Aisyiyah yang mengirimkan nota keberatan kepada PP Muhammadiyah pada hari Minggu lalu.

Ia menambahkan, Ketua Umum PP Muhammaidyah Din Syamsudin pernah menyinggung soal penambahan anggota PP Muhammadiyah dari 13 orang menjadi 19 orang. Untuk itu, ia mengusulkan agar tambahan enam orang anggota PP itu berasal dari perwakilan perempuan.

Ketua PP Aisyiyah Masyitoh Chusnan mengatakan, pihaknya belum menerima tanggapan atas nota keberatan Aisyiyah yang dikirimkan ke PP Muhammadiyah. Pihaknya mengajukan nota tersebut sore kemarin sebelum pemilihan, dengan harapan nota tersebut bisa menjadi catatan penting dalam pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah.

"Mudah-mudahan nota tersebut bisa dijadikan bahan pertimbangan. Kalau di Muktamar ini tidak berhasil, kami berharap di Muktamar mendatang itu bisa diakomodasi," tutur Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.

Menurut dia, memang sudah saatnya perempuan duduk dalam PP Muhammadiyah karena Aisyiyah juga merupakan bagian dari Muhammadiyah. Aisyiyah akan mengemukakan isu pengarusutamaan perempuan ini dalam pernyataan sikap yang dibacakan di Muktamar Muhammadiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com