Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Didesak Ambil Sikap Tegas

Kompas.com - 01/06/2010, 14:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina mengutuk serangan Israel terhadap kapal Mavi Marmara yang mengangkut relawan dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.

Dalam resolusinya, Kaukus menyatakan, tindakan Israel dinilai brutal dan biadab serta melanggar Hukum Perairan dan HAM Internasional. Karena itu, pemerintah Indonesia diminta untuk menuntut penuntasan peristiwa penyerangan itu secara tegas.

"Kaukus mendesak pemerintah Indonesia untuk menuntut penuntasan penyelidikan insiden tersebut melalui jalur politik pada forum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Konferensi Islam (OKI), ASEAN dan berbagai upaya diplomatik lainnya," kata Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina, Al Muzammil Yusuf, dalam jumpa pers di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/6/2010).

Kaukus juga meminta kepada Pimpinan DPR melalui Inter Parliamentary Union (IPU) untuk membekukan keanggotaan Israel dan menolak keikutsertaan delegasi Parlemen Israel di IPU dan berbagai Forum Parlemen Internasional.

"Kami juga mendesak PBB untuk memproses dan mengeluarkan resolusi serta menjatuhkan sanksi atas tindakan pelanggaran HAM Israel terhadap misi kemanusiaan," ujar Al Muzammil.

Pemerintah Amerika Serikat juga diharapkan bisa memberikan sanksi militer dan ekonomi terhadap Israel sebagai bukti pidato Obama yang menjunjung tinggi penegakan HAM dan nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Kaukus juga mendesak pemerintah Mesir untuk membuka pintu perbatasan Mesir-Gaza (Palestina) dan mengizinkan masuknya berbagai bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestian di Gaza.

Di akhir resolusinya, Kaukus juga menyerukan kepada negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk menarik duta besarnya dari Israel sebagaimana dilakukan oleh Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

    Nasional
    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

    Nasional
    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

    Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

    Nasional
    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

    Nasional
    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

    Nasional
    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

    Nasional
    'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

    "Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

    Nasional
    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com