Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Terisak

Kompas.com - 20/05/2010, 18:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sri Mulyani menunjukkan ekspresinya yang agak emosional saat memberikan sambutan terakhirnya sebagai Menteri Keuangan. Sri terisak ketika menuturkan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang dinilai sangat mendukungnya dalam menjalani tugas sebagai menteri.

Air mata Sri menetes dan ucapannya bergetar saat menyampaikan ucapan terima kasih kepada suaminya, Tony Sumartono, dalam momen Serah Terima Jabatan Menkeu di kantor kementerian, Kamis (20/5/2010).

"Terakhir, semua yang saya lakukan untuk Indonesia, tidak mungkin saya lakukan tanpa dukungan Tony Sumartono. Suami saya dan anak-anak adalah aset-aset yang tidak terkira," ungkap Sri sambil menangis dan terdiam beberapa saat. "Merekalah yang menjadi pusat kekuatan di dalam menjalankan tugas-tugas saya. Saya ingin menyampaikan 'Makasih ya, Pak, ya'," lanjutnya lagi.

Sebelumnya, Sri menyatakan bahwa dirinya dapat melepas tugas dan tanggung jawabnya dengan lega dan legowo yang penuh. Sri Mulyani juga merasa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Kemenkeu. Ucapan terima kasihnya dilayangkan khusus kepada para pegawai dan juga rekan menteri di Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani juga menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada Komisi XI DPR dan Badan Anggaran atas kerja sama yang baik.

"Saya menyampaikan mohon pamit. Kalau Menkeu enggak boleh nangis, Pak Agus, karena nanti rupiah bagaimana," ungkapnya sambil terisak lagi. "Ini adalah ekspresi kelegaan. Saya ingin menyampaikan pamit (kepada pihak-pihak) yang selama ini telah memberikan yang terbaik. Ini perjalanan yang sangat kaya buat saya pribadi. Kami akan jalani peranan yang lain, tapi saya yakin komit saya terhadap Indonesia tak akan berkurang sedikit pun dan saya berharap semua yang hadir di sini memiliki kepedulian dengan Kemenkeu untuk menjalankan tugas bersama-sama secara bertanggung jawab," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

    Nasional
    Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

    Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

    Nasional
    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

    Nasional
    Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

    Nasional
    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

    Nasional
    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

    Nasional
    'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

    "Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

    Nasional
    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

    Nasional
    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

    Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

    Nasional
    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

    Nasional
    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com