JAKARTA, KOMPAS.com — Polri mengungkap asal amunisi dan dana untuk kegiatan terorisme di Aceh, Jawa Barat, dan Jakarta. "Salah satu (sumber dana dan senjata)-nya ya dari Dulmatin alias Joko Pitono. Dia yang menyiapkan semua rangkaian kegiatan (terorisme) itu. Tentunya bersama, termasuk Sofyan Tasauri, yang berhasil kami tangkap sebelumnya di Jakarta. Dia yang memasok senjata ke tempat latihan. Itu dilakukan bersama-sama," kata Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri.
Sumber Persda Network mengungkapkan, senjata canggih yang dimiliki kelompok teroris tersebut berasal dari Mindanao, Filipina. Adapun terkait dana, sumber tersebut mengungkapkan bahwa hal itu didapat dari aksi merampok dengan kekerasan dan senjata api yang mereka miliki. Polri tersirat membenarkan hal itu.
"Yang jelas latihan (militer teroris) di sana (Aceh) ada strategi untuk fai (mencari uang dengan kekerasan). Mereka (kelompok teroris) di beberapa daerah ini (Jawa Barat, Aceh, dan Jakarta) sudah diperintahkan oleh Dulmatin. Kepada para tersangka, yang hidup juga, untuk melakukan fai dengan kekerasan di beberapa daerah," ungkap Kapolri.
Kapolri membantah bahwa sasaran target kegiatan terorisme kelompok Dulmatin ditujukan untuk kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Maret ini. "Yang seperti itu tidak perlu kami sampaikan. Yang jelas tidak ada sasaran apa pun. Ada rangkaian kegiatan yang disiapkan khusus waktu itu, tapi sekarang tertangkap. Bukan sasaran mereka (yang penting), tapi ada target kami yang khusus (penindakan DPO Filipina) yang tidak bisa kami jelaskan pada waktu yang lalu. Itu yang sudah berhasil kami tangkap, dan masih ada target lainnya," tandasnya.