Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Gelar Rapat Internal Sikapi Ricuh Paripurna

Kompas.com - 02/03/2010, 13:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pimpinan fraksi menggelar rapat konsolidasi internal fraksi secara terpisah menyusul kericuhan yang terjadi pada rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/3/2010).

Pimpinan dari sejumlah fraksi mengumumkan melalui pengeras suara di ruang rapat paripurna agar anggota fraksi hadir di rapat internal fraksi, di antaranya Fraksi Partai Golkar di ruang KK I, Fraksi Partai Demokrat di ruang KK II, Fraksi PDI Perjuangan di Komisi X, dan Fraksi Gerindra di lantai tiga Gedung Nusantara.

Namun hingga sekitar 15 menit setelah pengumuman sejumlah anggota DPR tampak tetap berkerumun di ruangan rapat paripurna. Mereka bergerombol di bagian depan dan di dekat podium. Bahkan ada yang berteriak-teriak, "Kita ambil alih pimpinan," katanya.

Kericuhan pada rapat paripurna bermula setelah Ketua Panitia Angket Kasus Bank Century Idrus Marham selesai membacakan laporan kesimpulan dan mengembalikan jalannya sidang kepada pimpinan sidang yakni Marzuki Alie. Saat itu sejumlah anggota DPR segera mengajukan interupsi dengan menghidupkan "speaker" dan berteriak-teriak, "Pimpinan, interupsi pimpinan!".

Ketua DPR Marzuki Alie yang bertindak sebagai pimpinan sidang berusaha menengahi dengan mengatakan, "Kalau bicara satu-satu." Namun, anggota DPR yang mengajukan interupsi bertambah banyak dan hal ini berlangsung selama beberapa menit. Bersamaan dengan itu mikrofon mati. Hal ini menyulut emosi anggota dewan yang mengacungkan tangan untuk interupsi.

Marzuki Alie kemudian tetap saja berbicara menjelaskan mekanisme rapat paripurna sementara anggota DPR makin banyak yang mengajukan interupsi. Sejumlah anggota DPR tampak tidak sabar sehingga maju ke depan menghampiri pimpinan sidang. Melihat hal itu sejumlah anggota DPR lainnya juga maju ke depan berusaha untuk melerai. Kericuhan tak dapat dihindarkan.

Salah seorang anggota DPR tampak berteriak : "Kita ambil ambil alih pimpinan sidang". Anggota DPR lainnya juga maju ke bagian depan sehingga suasana menjadi tidak terkendali.

Ketua Panitia Angket Kasus Bank Century Idrus Marham kemudian tampil di podium dan meminta agar fraksi-fraksi bisa mengendalikan diri dan meminta anggota dari fraksi Partai Golkar untuk rapat internal di ruang KK I.

Pernyataan Idrus diikuti beberapa pimpinan fraksi lainnya yang mengajak anggotanya untuk rapat internal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com