Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Persulit Ekstradisi Adrian Kiki

Kompas.com - 19/02/2010, 13:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah Kementerian Dalam Negeri Australia yang menyetujui permohonan perlawanan hukum banding Adrian Kiki terhadap vonis pengadilan di Australia, yang menyetujui ekstradisinya ke Indonesia, dinilai sebagai usaha mempersulit proses ekstradisi buron BLBI itu.

"Kalau Australia meminta kepada kita, maunya cepat. Saat kita yang meminta, dipersulit,” ujar Ketua Tim Pemburu Koruptor, sekaligus Wakil Jaksa Agung, Darmono di Kejaksaan Agung, Jumat (19/2/2010).

Proses penyetujuan upaya banding tersebut bahkan dinilai dapat menggagalkan upaya ekstradisi Adrian Kiki ke Indonesia. Menurut Darmono, proses pengajuan ekstradisi oleh Pemerintah Indonesia dapat dikatakan sudah lengkap dalam hal prosedur hukumnya. "Tapi, secara politik justru belum mendapat dukungan karena Pemerintah Australia masih memberikan kesempatan kepada Adrian Kiki melakukan perlawanan hukum dengan mengajukan banding," katanya.

"Belum lagi alasan-alasan Pemerintah Australia yang bermacam-macam untuk menahan ekstradisi. Misalnya terkait hak asasi manusia dan status Adrian sebagai keturunan yang dikhawatirkan mereka memungkinkannya untuk diperlakukan tidak adil secara hukum," timpalnya.

Darmono mengaku, kini TPK tengah menyusun jawaban atas banding yang diajukan Adrian Kiki. Pengadilan di Australia pada September 2009 sebenarnya menyetujui ekstradisi Adrian. Namun, Adrian mengajukan banding ke Menteri Dalam Negeri Australia.

Ketua TPK, yang juga Wakil Jaksa Agung, Darmono meminta agar proses ekstradisi terpidana kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia pada PT Bank Surya itu dipermudah Pemerintah Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com