Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kencangnya Lobi Jelang Akhir Pansus Century ....

Kompas.com - 18/02/2010, 11:17 WIB

KOMPAS.com — Tak bisa dimungkiri, kepentingan politik tak bisa dilepaskan dari keberadaan dan kerja Pansus Angket Kasus Bank Century dalam dua bulan terakhir ini. Maka, wajar ketika nuansa politis turut mewarnai hiruk-pikuk eksistensi Pansus Century, mulai dari ancaman reshuffle hingga iming-iming kursi menteri.

Komposisi 7-2 pada pandangan awal membagi dua kubu fraksi di Pansus santer terdengar mulai bergeser. Kekuatan 7-2, terdiri dari 7 fraksi kontra-bail out dan 2 fraksi pro-bail out. Tujuh fraksi terdiri dari PDI Perjuangan, Golkar, PPP, PAN, PKS, Gerindra, dan Hanura. Ketujuh fraksi ini menilai adanya unsur penyalahgunaan wewenang dalam kasus Bank Century. Dua fraksi lainnya, Demokrat dan PKB, berpandangan sebaliknya.

Menjelang akhir masa kerja 4 Maret mendatang, berbagai lobi gencar dilakukan. Kabarnya, oleh komandan koalisi, Partai Demokrat. Siapa yang mulai "mengendur"?

Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum membantah kabar fraksinya mulai melancarkan "godaan" terhadap dua partai oposisi, PDI Perjuangan dan Gerindra. "PDI Perjuangan bukan partai yang mudah diiming-imingi," kata Anas, (Rabu (17/2/2010).

Pengakuan berbeda datang dari anggota Pansus asal Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Muzani, yang juga menjabat Sekjen Gerindra, mengakui, lobi-lobi memang ada. "Ya, semua akan dilobi. Partai besar saja dilobi, partai tanggung seperti kami (Gerindra) juga dilobi. Dalam politik itu biasa," ujar Muzani.

Mengenai iming-iming tertentu dan merapat ke koalisi, Muzani membantahnya. Ia mengatakan, Gerindra akan tetap berdiri di posisinya sebagai partai mandiri. "Pandangan awal kami menunjukkan, Gerindra Mandiri. Itu untuk menangkis segala rumor. Kami punya cara pandang sendiri. Tidak ingin ikut oposisi dan koalisi," ujarnya.

Berbagai dugaan pelanggaran yang dirumuskan Gerindra dalam pandangan awal dan akhirnya tidak akan berubah. Sinyal melemahnya Gerindra juga sempat ditangkap oleh anggota Pansus asal Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo. "Kabarnya sudah mulai didekati, tanya saja Gerindra," ujar Bambang, akhir pekan lalu kepada Kompas.com.

Bambang juga mengatakan, menjelang akhir kerja Pansus, pertemuan antarpartai koalisi semakin gencar dilakukan. Namun, pertemuan tersebut tak selalu dihadiri oleh semua partai koalisi. "Kadang Golkar diundang, kadang PKS yang diundang, tapi Golkar tidak," kata Bambang.

Tak hanya ancaman, iming-iming "kenikmatan" juga disuguhkan. "Ada yang ditawari menteri," masih mengutip Bambang.

Berhasil tidaknya lobi-lobi ditentukan dari hasil rumusan akhir yang akan digodok oleh Tim Kecil yang terdiri dari 15 anggota Pansus dari semua fraksi. Hasil ini pula yang akan menunjukkan apakah Pansus bekerja di atas relnya atau bakal tergoda dan satu suara.

Apa suaranya? Kita tunggu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com