JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pria berinisial M yang diketahui berkewarganegaraan Bulgaria diduga sebagai otak pembobolan tabungan nasabah melalui anjungan tunai mandiri (ATM) di Bali. Bahkan, M sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh pihak kepolisian.
Dia yang memang profesional dalam pembobolan bank itu masuk ke Indonesia lalu diduga merekrut dua warga negara Indonesia dan mengajarkan praktik kejahatan pembobolan bank.
Berdasarkan data hasil penyidikan yang diterima wartawan dari pihak Polri, Jumat (5/2/2010), M merekrut dua WNI berinisial S dan HH. Kedua WNI yang masih diburu itu berperan sebagai penyedia alat skimmer, penyedia laptop, dan penyedia fasilitas lain untuk pelaku lapangan, pengumpul uang, dan penyedia data hasil curian dari pelaku lapangan. Data itu kemudian diserahkan kepada M. Kedua kaki tangan M itu diduga kini berada di suatu negara di Asia Timur.
Untuk memperluas jaringan, S dan HR kemudian merekrut dua WNI lain, yaitu RS dan SL, yang telah tertangkap di Surabaya. RS dan SL merekrut tujuh pelaku lapangan, yaitu AS, AB, TC, YC, dan P (ditangkap di Surabaya), W (ditangkap di Jakarta), dan R (di Banyuwangi).
Jaringan M diketahui polisi melakukan komunikasi intensif dengan nomor-nomor asal Australia. M diketahui telah empat kali masuk ke Bali pada tahun 2008. Dia membawa berbagai peralatan untuk membobol ATM seperti skimmer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.