YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berpulangnya Gus Dur jangan membuat masyarakat Indonesia putus asa, melainkan memacu diri agar pemikiran Gus Dur dalam memperjuangkan ide-ide humanis tidak mati. Indonesia butuh sosok-sosok baru seperti Gus Dur agar negeri ini aman dan damai.
Demikian rangkuman pendapat dari beberapa peserta "Refleksi Mengenang Gus Dur" yang diadakan Aliansi Jogja untuk Indonesia (AJI) Damai di pendopo Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta, Jumat (1/1/2010).
Nurkolik Ridwan, dari Komunitas Rumpun Nusantara Yogyakarta misalnya, menyebut Bangsa Indonesia jangan hanya sekadar merelakan Gus Dur berpulang.
"Tapi juga sadar bahwa saat ini tak ada lagi tokoh bangsa yang menyapih bangsa ini seperti Gus Dur. Artinya, harus muncul tokoh-tokoh lain yang berkarakter seperti dia (Gus Dur), yang berani memperjuangkan ide-ide humanis tanpa takut risiko," katanya.
Muhammad Al-Fayyadi, editor di LKiS mengemukakan, masyarakat jangan memitoskan Gus Dur, melainkan segera mengkreasi dan melanjutkan pemikiran Gus Dur di semua aspek. Bangsa yang terpuruk dalam nyaris semua aspek ini amat butuh sosok dan karakter seperti Gus Dur.
"Hanya sedikit orang seperti dia. Gus Dur itu berani dan terus-terusan menerobos batas-batas intelektual ketika bisa sekaligus menjadi ulama, politisi, seniman, dan budayawan. Wawasan musiknya juga bagus. Itu semua membuat dia punya banyak ilmu dan pengalaman sehingga bisa merangkul semua kalangan. Padahal, dia kan sebenarnya santri yang banyak dari masyarakat berpandangan bahwa santri itu orang kolot. Gus Dur bisa tidak seperti itu, dan orang salut padanya," ucap Al-Fayyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.