Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Gus Dur: Berbuat Baik Apa Pun Suku dan Agamamu

Kompas.com - 30/12/2009, 22:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hermawi Taslim, salah satu orang terdekat presiden Republik Indonesia keempat, almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tak menyangka bisa mendampingi dan turut dalam berbagai kegiatan Gus Dur dalam 10 tahun terakhir. Sebagai seorang non-muslim, ia tak menyangka bahwa seorang tokoh Nahdlatul Ulama membuka lebar pintu bagi dirinya.

Hermawi mengungkapkan, perkenalannya dengan Gus Dur pertama kali di NTT. "Saat itu, Gus Dur ke NTT untuk urusan PKB. Saya bertemu ketika transit. Beliau tanya, 'Kamu orang apa?' Saya jawab saya dari Nias. Beliau mengajak saya bergabung dan mengatakan, 'Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu'," kata Hermawi berbagi kisah tentang pesan yang diingatnya dari seorang Gus Dur kepada Kompas.com.

Apa yang diutarakan Gus Dur menjadi pegangannya dalam berkomunikasi dengan siapa pun dalam 10 tahun terakhir. "Saya sangat terkesan dengan keterbukaan beliau yang tidak pernah membeda-bedakan," ujar Hermawi, yang pernah menjabat ketua DPP PKB ini.

Terakhir kali, Hermawi bertemu Gus Dur pada Minggu (27/12/2009) di Gedung PB Nahdlatul Ulama, Jakarta Pusat. Biasanya, setiap akhir pekan, ada pertemuan rutin di PBNU untuk mendiskusikan berbagai perkembangan di Tanah Air. "Setelah itu, saya pamit kepada Gus Dur untuk berlibur bersama keluarga dan baru kembali hari ini. Saya menyesal tidak bersama beliau di saat terakhirnya," kata Hermawi dengan terisak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com