Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hayao Miyazaki, Sekaliber Walt Disney

Kompas.com - 04/12/2009, 03:32 WIB

Irwan Julianto

Hayao Miyazaki adalah sutradara film animasi terpopuler di Jepang, dan mungkin terhebat di dunia setelah Walt Disney. Ia dijuluki ”Akira Kurosawa”-nya dunia animasi. Hayao yang disebut-sebut sebagai ”Walt Disney-nya Jepang” justru sangat benci film-film animasi produksi Disney, kecuali yang konvensional karya-karya asli Walt Disney.

 

Saat ini memang tidak ada yang tidak mengenal Hayao Miyazaki di Jepang, bahkan juga di dunia. Setidaknya film Spirited Away telah mendapat sambutan hangat di berbagai negara, Eropa maupun Amerika Serikat, serta penghargaan macam-macam, termasuk Oscar untuk film animasi terbaik tahun 2001, mengalahkan film animasi produksi Disney.

Bagi keluarga dengan anak-anak kecil maupun remaja yang ingin mengenal lebih jauh sosok dan kreasi Miyazaki, dapat menyaksikan sepuluh karya maestro Jepang ini di Bentara Budaya Jakarta (BBJ) mulai Jumat (4/12) hingga Minggu (6/12), mulai dari karya awalnya tahun 1980, The Castle of Cagliostro, hingga film terakhirnya tahun 2008, Ponyo on the Cliff by the Sea. Hari Minggu akan ada diskusi bersama kartunis Toni Masdiono dari Bandung yang pernah mengunjungi Studio Ghibli di Jepang yang didirikan Miyazaki.

Hayao Miyazaki, kelahiran Akebonocho, Bunkyoku, Tokyo, 5 Januari 1941, sejak kecil sudah amat tergila-gila pada pesawat terbang. Ayahnya, Katsuji Miyazaki, bekerja untuk pamannya, pemilik perusahaan suku cadang pesawat terbang bernama Miyazaki Airplanes di Kota Kanuma. Setiap hari Hayao melihat ayahnya bercerita dan bergumul dengan peralatan militer (saat itu masa Perang Dunia II) serta pesawat terbang. Tak heran hal itu memberikan banyak pengaruh soal penerbangan pada karya-karyanya. Lihat saja Laputa: Castle in the Sky, Nausicaa, dan Porco Rosso.

Dekat dengan ibu

Satu karyanya yang sangat kental dengan kehidupan nyata sehari-hari bisa kita jumpai di dalam film Tetangga Saya Totoro (My Neighbor Totoro), yang sebenarnya merupakan kisah pribadi masa kecil Miyazaki.

Dalam karyanya tersebut, nyata-nyata Miyazaki mencurahkan rasa cinta dan keprihatinan kepada ibunya sendiri yang menderita penyakit tuberkulosis tulang belakang sejak 1947 yang harus terbaring di rumah sakit dan di rumah hingga tahun 1955. Ibunya yang berkarakter amat kuat dan seorang intelektual meninggal dunia bulan Juli 1983 dalam usia 71 tahun. Sosok ibunya inilah yang membentuk sikap dan pandangan Hayao tentang dunia dan keluarga. Hayao memiliki tiga orang adik.

 

Film My Neighbor Totoro mengisahkan tentang sebuah keluarga yang pindah ke desa. Putri cantiknya ingin sekali menengok ibunya di rumah sakit, namun ditahan kakak wanitanya. Kesal tak boleh pergi, putri kecil yang cantik itu menghilang dan akhirnya dapat ditemukan berkat bantuan Totoro, sang dewa hutan, serta bantuan bus kucing (bus kota dalam bentuk kucing) yang bisa melayang di udara. Mereka menemukan sang adik yang hilang dan mengantarnya ke rumah sakit tempat ibunya dirawat. Kebetulan di sana ibunya sedang bercakap-cakap dengan sang ayah.

 

Karya-karya Miyazaki diakuinya sangat dekat dengan upayanya ikut mendidik anak-anak dan ingin selalu menceritakan bahwa sebenarnya pada akhirnya apabila manusia bekerja keras pasti berhasil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com