Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bimtek Bawaslu di Inggris Dihadiri Dua Orang

Kompas.com - 24/06/2009, 21:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bimbingan teknis anggota pengawas pemilu luar negeri di Eropa untuk Inggris, Irlandia, Belanda, dan Jerman hanya dihadiri dua orang pengawas pemilu luar negeri dari sembilan orang pengawas pemilu luar negeri untuk Eropa.  

Bimtek yang diselenggarakan di ruang Crutacala KBRI London ini dihadiri dua orang anggota pengawas dari keseluruhan sembilan anggota pengawas yang ada di Eropa. "Selain saya yang menjadi pengawas untuk Inggris dan Irlandia, juga hadir Saidan untuk Belanda," ujar Ketua Pengawas Pemilu Inggris dan Irlandia Syahrul Hidayat ketika menghubungi Kompas di Jakarta, Rabu (24/6).

Menurut Syahrul, ketidakhadiran tujuh anggota lainnya disebabkan adanya agenda yang telah tersusun sebelum adanya informasi tentang Bimtek dikirimkan Bawaslu.

"Jadi, mereka tidak mungkin membatalkan acara, sementara tiga anggota Pengawas Jerman mengalami kesulitan untuk memperoleh visa ke Inggris sehingga dikabarkan mengalihkan tujuan Bimtek ke Kuala Lumpur, Malaysia," ujarnya.

Tentang acara Bimtek itu, Syahrul mengatakan, dipandu anggota Bawaslu bidang Pengawasan Wahidah Suaib, serta dua anggota sekretariat Bawaslu, yaitu Gunawan Suswantoro dan Rahmi.

"Mereka didampingi koordinator Pokja Pengawasan untuk wilayah Eropa dari Deplu Yusra Khan. Mengingat hanya dua anggota yang menghadirinya maka pihak Bawaslu mempercepat acara dari rencana semula dua hari menjadi satu hari," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com