Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Jenazah Awak Aviastar Tiba di Halim

Kompas.com - 09/04/2009, 22:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dilakukan identifikasi dan visum, kelima jenazah awak pesawat Aviastar PK-BRD yaitu Sigit Triwahyono (kapten pilot), M Lukman Yusuf (kopilot), Asmarani (awak kabin), Ida Handayani (awak kabin) dan Rahmad Nispudin (teknisi) telah diterbangkan ke Sentani Jayapura, Kamis (9/4) sore dengan pesawat BAe 146-100 Manunggal Air. Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta menggunakan pesawat carter Trigana Air ATR 72, Jumat (10/4) pagi.

Siaran pers Aviastar kepada Kompas.com itu juga menyebutkan, jenazah Nimaturahman (loadmaster) telah dimakamkan di Wamena atas permintaan almarhum sebelum meninggal.

Kelima jenazah diperkirakan tiba di Halim besok pukul 13.00. Setelah dilakukan penghormatan di Terminal Angkasa Pura Halim Perdanakusuma, kelima jenazah akan diserahterimakan kepada masing-masing keluarga untuk disemayamkan sesuai keinginan keluarga.

Saat ini pihak perusahaan telah melakukan koordinasi dengan masing-masing keluarga almarhum/almarhumah untuk kelancaran prosesi kedatangan dan pemakaman. Sedangkan untuk pihak keluarga Nimaturahman, malam ini akan diberangkatkan tiga anggota keluarga ke Wamena untuk melihat tempat pemakaman almarhum.

Malam ini juga tim investigasi KNKT, DKUPPU Ditjen Perhubungan Udara, loss adjuster dan Aviastar berangkat menuju Wamena.

Sementara pagi tadi telah ditemukan peralatan FDR (Flight Data Recorder) untuk bahan penyelidikan penyebab kecelakaan. Penyebab terjadinya kecelakaan Aviastar di Wamena akan menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com