Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika JK Maju, Cawapres Sebaiknya dari Luar Golkar

Kompas.com - 20/02/2009, 18:36 WIB

JAKARTA, JUMAT — Jika benar-benar maju dan terpilih menjadi capres Partai Golkar, Jusuf Kalla sebaiknya memilih cawapres dari luar Golkar. Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo.

Ia tidak yakin popularitas Jusuf Kalla sebagai pribadi cukup mengungguli calon lainnya. Menurutnya, SBY dan Megawati masih punya peluang lebih besar.

Dikatakan Kiki, jika skenario capres yang maju pada pilpres putaran pertama adalah SBY, JK, dan Megawati, maka kemungkinan besar yang maju ke putaran kedua adalah SBY dan Megawati. Namun, Jusuf Kalla masih bisa meningkatkan popularitasnya dengan memilih cawapres yang tepat.

Siapakah cawapres yang tepat bagi JK? "Yang jelas, JK jangan mengambil cawapres dari internal Golkar. Kalau itu yang terjadi, Golkar tidak akan memperoleh tambahan suara signifikan," imbuhnya.

"Dengan memilih Akbar Tanjung, dapat dipastikan basis suara Partai Golkar akan pecah. Akbar Tanjung itu politisi ulung. Di luar struktural, dia masih memiliki basis suara yang besar," ujar Hermawan, atau Kiki, seusai peluncuran buku Pidato-Pidato yang Mengubah Dunia oleh Penerbit Esensi, Jumat (20/2) di Gramedia Mall Grand Indonesia, Jakarta.

Jika JK meminang Fadel Muhammad, misalnya, keduanya menjadi terlalu identik dengan Indonesia Timur sehingga mereka akan kedodoran di Indonesia Barat. Sebaliknya, jika ia meminang Sri Sultan Hamengku Buwono X, tokoh kharismatik Golkar lainnya, partai bernomor urut 23 itu pun tidak akan memperoleh penambahan suara signifikan.

Ia mengatakan, jika Golkar mengusung JK, secepatnya hal itu akan memiliki dampak positif. Hal ini akan memacu mesin-mesin politik Golkar di daerah untuk bekerja lebih keras karena sudah mengetahui capres yang diusung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com