Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muchdi Tak Bantah Kesaksian As'ad Soal Konsep Surat Poly

Kompas.com - 06/11/2008, 17:40 WIB

JAKARTA, KAMIS- Terdakwa kasus pembunuhan Munir, Muchdi Purwoprandjono, secara prinsip menyatakan bisa menerima seluruh kesaksian atasannya, Wakil Kepala BIN M. As'ad yang dibacakan jaksa pada persidangan di PN Jakarta Selatan, Kamis (6/11).

Sebelumnya, dalam kesaksian yang dibacakan jaksa, As'ad mengatakan bahwa deputi pelaksana operasional mengajukan perencanaan operasional di bidangnya masing-masing dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tersebut.

Mengenai surat rekomendasi yang meminta Polly ditempatkan pada bagian corporate secretary Garuda, As'ad mengatakan pernah menandatanganinya. Namun, setelah ditelusuri arsip surat tak ada dalam agenda surat keluar.

Surat-surat seperti itu, menurut dia berasal dari eselon I yaitu Deputi, Sekretaris Utama (Sesma), Staf ahli dan staf khusus yang merupakan konseptor surat. Pertanggungjawaban isi surat dan pelaksanaan dari surat tersebut berada di tangan konseptor.

Saat ditanya penyidik, siapa konseptor surat rekomendasi bagi Polly, As'ad mengatakan, konseptornya adalah Deputi V saat itu, Muchdi Pr. "Melihat isi surat yang berisi rekomendasi, maka konseptornya adalah deputi V bidang penggalangan yang saat itu dijabat Muchdi dan pertanggungjawabannya di Muchdi," demikian As'ad.

Demikian pula dengan perekrutan, pengendalian, serta pengawasan terhadap para agen jejaring organik dan non-organik BIN. Dikatakan As'ad seluruhnya berada dibawah Deputi/Direktur.

Pernyataan As'ad tak dibantah oleh Muchdi seperti halnya ia membantah kesaksian yang diberikan Budi Santoso. Padahal, materi kesaksian yang disampaikan sama. Satu hal yang dibantah secara konsisten oleh Muchdi, bahwa ia tidak mengenal Polly.

"Secara prinsip, saya bisa menerima. Namun, ada pendapat yang merupakan asumsi beliau. Saya juga menyatakan tidak ada hubungan dengan Pollycarpus," kata Muchdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com