Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Sungai Indonesia Tercemar

Kompas.com - 05/11/2008, 14:40 WIB

PADANG, RABU - Sejumlah 70 persen sungai di Indonesia tercemar. Penyebabnya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memperhatikan sanitasi. Sungai tercemar itu tidak bisa lagi digunakan secara maksimal untuk aneka kebutuhan.

Dari data dampak ekonomi dari sanitasi di Asia Tenggara tahun 2008, beberapa sungai yang tercemar adalah Sungai Deli, Sungai Batanghari, Sungai Musi, Sungai Air Bengkulu, Sungai Ciliwung, Sungai Citarum, dan Sungai Brantas.

Perilaku manusia yang menyumbangkan pencemaran sungai antara lain kebiasaan membuang hajat di sungai. Selain itu, tinja yang diserap oleh mobil tangki langsung dibuang ke sungai tanpa pengolahan terlebih dulu.

Di sisi lain, sungai masih menjadi tempat kegiatan masyarakat seperti mandi dan mencuci. Perusahaan seperti PDAM juga mengambil air baku untuk minum dari sungai.

"Cara mengubah perilaku manusia untuk buang hajat di sungai lebih efektif dilakukan dengan memberikan alasan-alasan berupa dampak ekonomi. Sebagai contoh, saya pernah memberikan argumen kepada masyarakat di tepi Sungai Batanghari, bahwa kebiasaan membuang hajat di sungai akan merugikan mereka karena air sungai digunakan untuk mencuci batang sagu yang akan dikirim ke Malaysia," ujar Wahanuddin, tim teknis dari Dinas Kesehatan untuk Sanitasi Indonesian Sanitation Sector Development Program (ISSDP), Rabu (5/11) saat diskusi media di Padang.

Karena itu, peningkatan kesadaran sanitasi dibutuhkan untuk menjaga kelestarian sungai. (ART)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com