Bangun RS Kelas Dunia, RSCM Butuh Rp 430 Miliar

JAKARTA, SENIN — Dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas setara  pelayanan rumah sakit lainnya di mancanegara, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) akan dikembangkan menjadi rumah sakit bertaraf dunia (world class hospital). Untuk menjadikan RSCM sebagai rumah sakit kelas dunia, pemerintah harus menyediakan anggaran sebesar Rp 430 miliar.

"Departemen Kesehatan akan mendukung rencana RSUPN Cipto Mangunkusumo dalam mengembangkan world class hospital yang mana pelaksanaannya dilakukan dalam tiga tahap dari 2008 hingga 2010 yang total seluruhnya membutuhkan dana sebesar Rp 430  miliar," ungkap Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam sambutannya saat peresmian pemancangan pertama tiang fondasi pembangunan Gedung International Wing RSCM, Senin (22/9) di Jakarta.

Menkes menambahkan, selain RSCM saat ini beberapa rumah sakit lainnya juga telah didorong untuk mengembangkan diri menjadi rumah sakit kelas dunia, yakni RSUP Sanglah, Bali, dan RSUP Kariadi, Semarang. Langkah ini penting mengingat tantangan rumah sakit di Indonesia dalam menyelenggarakan pelayana kesehatan semakin berat.

"Pihak rumah sakit dituntut meningkatkan kualitas pelayana medik secara maksimal yang memberi kepuasan serta harapan kesembuhan terhadap seluruh pasien disertai peningkatan efisiensi dan produktivitas di bidang manajemen," ujarnya.

Menkes menjelaskan, untuk tahap pertama tahun 2008, Departemen Kesehatan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 141 miliar untuk membangun gedung dan Rp 25 miliar untuk alat kesehatan. 

"Dana tahap pertama tersebut diharapkan terealisasi untuk mewujudkan pembangunan berbagai fasilitas seperti poliklinik terpadu untuk 14 cluster, kamar operasi, ICCU, ICU, rawat Inap VIP/VVIP, sterilisasi sentral, dan tower parking," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSCM Prof dr DR Akmal Taher SpU(K) menjelaskan, pembangunan Gedung International merupakan bagian dari rencana induk atau master plan RSCM menjadi rumah sakit kelas dunia . 

Upaya ini telah didahului dengan pembangunan public wing untuk kelas III yang juga disebut gedung rawat inap terpadu A yang telah beroperasi sejak 4 bulan lalu. Gedung public wing memiliki 8 lantai, terdiri dari 169 kamar rawat, dengan total kapasitas 900 tempat tidur, menjadikan Public Wing sebagai unit rawat inap terbesar di Indonesia.