Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Ada Timbal di Jajanan PKL

Kompas.com - 07/07/2008, 17:28 WIB

JAKARTA, SENIN - Hati-hati, kebiasaan jajan di pinggir jalan berisiko terpapar timbal meski kandungan timbal yang ada di dalamnya tidak melampaui nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan yaitu sebesar 2 ppm.

Demikian hasil penelitian dua mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU), Nuraisyah Betty Marbun dan Utamy Hidayatrissa, dalam babak final Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Depok, Senin (7/7).

Dari 12 sampel makanan yang diambil sebagai sampel, tidak ada satupun yang melebihi batas maksimum cemaran logam di dalam makanan itu. Salah satu kue yang menunjukkan angka tertinggi ternyata dijual di atas tampah tanpa penutup dan langsung dijual di pinggir jalan

Meski demikian, menurut Nuraisyah dan Utamy, hal itu harus tetap diwaspadai karena efek racunnya memang tidak segera terlihat. Efeknya akan terlihat beberapa tahun kemudian karena sifatnya yang akumulatif pada makhluk hidup. "Kurang lebih 5-10 persen akan diserap tubuh, 15 persen akan mengendap pada jaringan. Kalau itu tersimpan di tubuh, itu bisa menyebabkan gangguan pada syaraf pusat, insomnia dan menurunkan IQ," ujar Nuraisyah kepada Kompas.com.

Banyak sekali rekomendasi dari Nuraisyah dan Utamy terkait makanan yang terpapar timbal ini. Mereka ingin, kesadaran mulai dari masyarakat untuk peduli dengan kesehatannya dengan tidak membiasakan jajan di pinggir jalan. Selain itu, mereka berharap para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan mengatur jarak tempat jualannya dari jalan dan menggunakan stelling dan gorden penutup. Faktor penting lainnya yang mendorong kedua mahasiswa ini untuk melakukan penelitian ini tentu saja kondisi polusi di kotakota besar.

"Perlu juga ada UU batas pemakaian kendaraan bermotor dan di pingir jalan raya banyak ditanami pohon puring dan pohon asam. Itu efektif menyerap timbal," ujar Amy. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com