Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Tutup Rapat Calon Tersangka Kasus Munir

Kompas.com - 17/06/2008, 21:23 WIB

JAKARTA, SELASA - Kapolri Jenderal Sutanto masih menutup rapat identitas calon tersangka baru kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Ketika didesak untuk mengungkap calon tersangka baru itu, Kapolri justru mengaku tidak tahu sejauh mana perkembangan penyidikan kasus pembunuhan.

"Saya kan tidak menangani langsung penyidikan itu. Tidak tahu pasti sejauh mana hasil penyidikan. Kalau itu (calon tersangka baru) cek saja ke penyidik," ujar Kapolri, Selasa (17/6).

Kapolri menyatakan, tidak tahu detail penyidikan kasus Munir. Yang ia tahu, penyidik masih terus mengembangkan penyidikan untuk mencari tambahan alat bukti. Setelah tambahan alat bukti yang dibutuhkan ditemukan dan dinilai cukup kuat, baru akan diumumkan tersangka barunya.

"Penyidik masih terus berusaha mengumpulkan menambahan
alat bukti. Setelah itu nanti kita umumkan tersangka barunya," katanya.

Kapolri menambahkan, untuk menentukan tambahan alat bukti tidak mudah. Banyak yang harus dilakukan agar alat bukti yang diajukan tidak dipatahkan di persidangan.

Kapolri juga menyatakan tidak menargetkan batas waktu kapan penyidikan kasus ini selesai. Polri lebih mementingkan, penyidikan yang dilakukan untuk mengungkap kasus pembunuhan ini tidak berakhir sia-sia.

"Kita tidak punya target batas waktu untuk penyidikan kasus ini. Penyidikan bukan seperti memborong bangunan, yang bisa ditargetkan waktu selesainya. Penyidikan tidak ada batas waktunya," kata Kapolri ketika ditanya target penyelesaian penyidikan kasus pembunuhan Munir ini.

Sementara menanggapi gelar perkara bersama dengan Kejaksaan Agung yang telah dilakukan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Bambang Hendarso Dhanuri, Kapolri menyatakan hal itu sebagai langkah koordinasi.

Tujuannya agar pemberkasan setelah dilimpahkan ke Kejaksaan tidak bolak-balik lagi. "Koordinasi seperti itu perlu agar pemberkasan tidak bolak-balik," katanya. (Persda Network/Sugiyarto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com