Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Polri Diminta Tindak Tegas FPI

Kompas.com - 02/06/2008, 14:26 WIB

JAKARTA, SENIN - Sejumlah wakil dari beberapa organisasi  lembaga swadaya masyarakat dan organisasi keagamaan menuntut Kepolisian Republik Indonesia agar menindak tegas massa beratribut FPI yang melakukan aksi kekerasan, Minggu (1/6) di Monas, Jakarta.

Organisasi tersebut antara lain Setara Institut, Demos, Kontras, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PPGP), dan Pusat Studi Islam Kenegaraan (PSIK).

Dalam tuntutan yang disampaikan di Mabes Polri, Senin (2/6), mereka meminta agar dilakukan tindakan hukum terhadap FPI yang dianggap berulang kali melakukan tindakan kriminal, baik terhadap kelompok masyarakat maupun terhadap fasilitas publik.

Menurut Ketua Badan Pengurus Setara Institut Hendardi, polisi harus membuktikan bahwa mereka tidak tunduk pada penghakiman massa dan tidak boleh membiarkan organisasi serupa melakukan tindakan kekerasan. "Polisi harus menindak mereka dan memproses secara hukum, bukan hanya individual tapi juga organisasional, yang artinya dapat dibubarkan," paparnya.

Sementara itu, Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan, "Kita sudah mengidentifikasi lima tersangka untuk diperiksa. Hari ini semoga tim gabungan Bareskrim dan Polda Metro dapat menangkap pelaku di lapangan. "Kalau toh nanti ada pihak yang di belakangnya akan kami tangkap," ujarnya. (C6-08)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com