Ribuan Petani Antre BBM di SPBU

INDRAMAYU, JUMAT - Ribuan petani di Kecamatan Haurgeulis Indramayu membanjiri SPBU di kecamatan tersebut untuk bisa membeli premium menggunakan jeriken. Mereka sangat memerlukan BBM itu untuk menjalankan pompa air di sawah.

Dari pantauan sejak Kamis (22/5) malam, mereka bahkan rela tidur di SPBU karena nekat ingin mendapatkan bagian premium. Banyak pula ibu-ibu yang mengantre sambil mengasuh anaknya.

Menurut Tarwan, pengawas SPBU 3445216, antrean tersebut sudah berlangsung sekitar dua pekan, dan baru Kamis (22/5) petani diperbolehkan membeli dengan jeriken meski dibatasi pembeliannya.

"Sebelumnya mereka sudah mengantre di sini tapi tidak diizinkan polisi karena memakai jeriken, akhirnya setelah warga demo ke kantor polisi mereka diperbolehkan membeli dengan jeriken," kata Tarwan.

Para warga mengaku nekat mengantre hingga delapan jam hampir setiap hari karena sawah mereka sudah dalam kondisi kritis. "Kami tidak bisa mendapatkan air untuk sawah kami, karena itu memakai pompa. Kalau sekarang kami tak boleh membeli pakai jeriken, sawah kami mau jadi apa?" kata Damir, warga desa Mejar Jati, Blok Babakan jati, Kecamatan Kandanghaur.

Warga pun mendesak pemerintah segera menangani masalah kekeringan di daerahnya sehingga petani tidak mendapatkan tambahan pekerjaan lagi yakni mengantre BBM untuk sawah mereka.