Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Tangguh Mesti Penuhi Tiga Jenis Gizi

Kompas.com - 02/05/2008, 11:08 WIB

JAKARTA, JUMAT - Beratnya tantangan anak dan remaja saat ini membuat aktivitas anak menjadi padat. Kebanyakan orangtua tidak punya waktu cukup untuk memerhatikan, mendampingi, dan mengawasi anak. Akibatnya, asupan energi dan gizi untuk anak berkurang.

Psikolog sekaligus Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati, Elly Risman, mengatakan hal itu, Jumat (2/5) di Jakarta. "Orangtua harus memastikan bahwa anak memiliki cukup energi untuk menjalani aktivitasnya yang padat. Bagaimana mungkin anak-anak akan mampu beraktivitas dan berpikir kalau asupan energi dan gizi mereka kurang," katanya.

Menurut Elly Risman, orangtua harus membangun ketangguhan sejak dini. Ketangguhan adalah sebuah sikap hidup yang dihasilkan dari upaya pengasuhan yang komprehensif. Menghasilkan anak yang tangguh dalam era kompetisi ketat seperti sekarang ini bermula dari orangtua, gaya hidup orangtua, keteguhan melaksanakan kesepakatan, dan pemenuhan terhadap tiga jenis gizi yang dibutuhkan anak."Tiga jenis gizi tersebut adalah memastikan asupan energi yang cukup untuk menghadapi aktivitasnya (gizi fisik), mendorong anak agar aktif secara fisik, tidak hidup di 'era layar' tanpa pendampingan otangtua dan pola komunikasi yang tepat (gizi jiwa), serta hadirnya Tuhan dalam diri anak (gizi spiritual)," papar Elly Risman dalam diskusi tentang "Berpikir Pun Butuh Energi", yang digelar Nestle Indonesia, Jakarta.

Sementara itu, Category Marketing Manager Beverages PT Nestle Indonesia Welih Sutidjan, mengutip buku The Energy of Life karangan Dr Guy C Brown, mengatakan, otak membutuhkan 20 persen dari total energi yang dibutuhkan tubuh, bahkan saat beristirahat sekalipun."Penelitian Chugani Ht dan kawan-kawan yang dipublikasikan Jurnal Neurodevelopmental Neuroimaging, di New York, tahun 1996 bahkan menyebutkan bahwa otak anak berusia 4-12 tahun membutuhkan lebih banyak energi untuk menjalani aktivitas kesehariannya dibanding orang dewasa," katanya.

Kurangnya pasokan energi pada anak dapat mengakibatkan berbagai hal, seperti berkurangnya fokus belajar dan terhambatnya kemampuan berpikir anak, atau kurang berkembangnya kreativitas anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com