Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Live Instagram", Jokowi Sapa WNI di Turki

Kompas.com - 06/07/2017, 15:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyempatkan diri menyapa warga negara Indonesia dalam lawatannya ke Turki.

Ada yang berbeda dari pertemuan Jokowi dan para WNI ini. Jokowi mengabadikan momen tersebut secara live di akun Instagram miliknya, @Jokowi, yang mempunyai followers 4,7 juta.

Jokowi memulai live pukul 13.30 WIB, Kamis (6/7/2017).

Ada yang memegang smartphone dan merekam kegiatan Jokowi. 

Ia tampak mengenakan jas hitam dengan dasi merah, serta didampingi oleh Ibu Negara Iriana, yang menggunakan setelan berwarna ungu.

Jokowi menyapa satu per satu WNI yang sudah berbaris menunggunya. Kebanyakan dari WNI tersebut adalah mahasiswa.

Baca: Bertolak ke Turki, Jokowi Balas Kunjungan Erdogan

Mereka terlihat antusias menyambut kehadiran Jokowi.

Selain bersalaman, para WNI juga mengabadikan kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu dengan smartphone mereka. Bahkan, ada juga WNI yang membuat video blog.

"Halo, Pak, nge-vlog Pak," kata salah satu WNI.

Jokowi pun sempat melambaikan tangannya ke kamera.

"Selamat datang di Turki Pak," kata pria itu.

Jokowi juga sempat berbincang sebentar dengan mahasiswi yang berasal dari Aceh.

Ia menyampaikan, sebelum ke Turki, ia juga sempat ke Aceh untuk mengucapkan selamat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.

Setelah bersalaman, Jokowi dan para WNI pun berfoto bersama.

Jokowi berada di Turki untuk membalas kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada 2015 lalu.

Dari Turki, Jokowi akan langsung terbang ke Jerman untuk mengikuti forum negara-negara G20.

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengisi akhir pekan dengan "ngopi" di kedai kopi Tuku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com