Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabul Berlebaran Sejenak Saja

Kompas.com - 26/06/2017, 17:16 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Tok...tok..tok... Dari jauh terdengar bunyi kentongan kecil yang dipukul Pak Kabul Budiono. Suara itu menandakan gerobak baksonya bakal melintas sebentar lagi.

Jam setengah dua siang di hari pertama Lebaran, Minggu (25/7/2017). Begitu gerobak Pak Kabul berhenti di depan rumah, tiga mangkok mi bakso segera berpindah tangan. Dalam hitungan lima belas menit pun, isi mangkok itu juga berpindah ke usus besar kami masing-masing.

"Kulo mboten mudik Mas (saya tidak pulang mudik)," kata Pak Kabul dalam perbincangan siang itu.

Kabul, pria paruh baya itu memang tinggal dekat dengan kompleks Perumahan Wisma Jaya, Bekasi Timur. Setiap hari, mulai pukul 14.00, dia berkeliling kompleks, berjualan penganan khas dengan kuah panas dan daging bulat yang lezat rasanya.

Biasanya, pukul setengah sembilan malam, Kabul sudah pulang ke rumah lantaran dagangannya laris manis. Rata-rata laku 50an mangkok.

Untuk ukuran warga sekitar, satu mangkok mi bakso dijual Rp 8.000 merupakan harga yang lazim dan cukup murah.

Kabul melanjutkan ceritanya. Selepas shalat Id di masjid Jalan Karang Satria, Kampung Cerewed, yang juga dekat dengan Wisma Jaya, Kabul sekeluarga bersalam-salaman mengucapkan selamat Idul Fitri dengan tetangga sekitar. Waktu menunjukkan sekitar pukul 08.00. "Salaman minal aidin sama tetangga sekitar mas. Mereka kan juga sedulur paling dekat," katanya lagi.

Ada alasan tersendiri mengapa Kabul sekeluarga tidak mudik ke kampung halaman di Wonogiri, Jawa Tengah. "Ongkosnya mending buat sekolah anak,"  katanya singkat.

Harga tiket bus berpendingin udara dan berkonfigurasi kursi penumpang 2-2 jurusan Bekasi-Wonogiri, nyaris menyentuh angka Rp 300.000 per penumpang sekali jalan untuk musim Lebaran tahun ini. Terjadi kenaikan hingga sekitar 35 persen dari tarif hari biasa.

"Kalau kami berempat pergi pulang ya mahal Mas segitu. Belum lagi beli oleh-oleh untuk keluarga di kampung," aku Kabul yang memang selalu menggunakan bus malam antarkota antarprovinsi bila mudik.

Inflasi

Namun begitu, alasan biaya sekolah anak memang terdengar masuk akal tatkala Kabul sekeluarga memilih tidak mudik kali ini. Tahun ajaran baru 2017/2018 yang mulai pada sekitar minggu kedua Juli 2017 adalah isyarat bagi Kabul untuk merogoh kocek lebih dalam lagi.

Seperti biasa, setiap tahun ajaran baru sekolah di Indonesia, para orangtua murid mesti berhadapan dengan berbagai belanja kebutuhan sekolah. Ada saja yang mesti dibeli mulai dari seragam, buku, khususnya buku tulis, serta berbagai perlengkapan sekolah.

Juli, seturut catatan Badan Pusat Statistik pada laman bps.go.id, angka inflasi bisa menanjak hingga 0,30 persen. Tambahan angka ini jika dihitung dalam periode Januari-Agustus rata-rata menjadikan angka inflasi mencapai 2,29 persen. "Pendidikan menjadi salah satu penyumbang inflasi karena tahun ajaran baru bagi sekolah-sekolah," tutur Kepala BPS Suhariyanto.

Demi menutupi kebutuhan sekolah, lagi-lagi Kabul memilih tak berpangku tangan demi mencari rezeki. Dia mengaku, tetap ada celah untuk menambah isi kantung. "Lebaran kan orang pengin jajan juga, kayak Mas,"  katanya tersenyum.

Kabul menambahkan, menu Lebaran yang kebanyakan adalah makanan bersantan justru membuat kebanyakan orang bosan. "Masak sih ada yang tahan terus terusan makan ketupat opor ayam," katanya lagi.

Menu bersantan boleh dikata memang hidangan andalan saat Lebaran. Acap dicari-cari orang namun, memang benar kata Kabul, jika terlalu sering disantap, makanan itu jadi membosankan. "Pengalaman saya, orang banyak yang cari makanan berkuah encer kayak mi bakso,"  kata pria berperawakan kurus ini.

Lagi, tok...tok...tok..., bunyi kentongan dipukul Kabul sembari dirinya mendorong gerobaknya berlalu. Makin sayup suara kentongan itu terdengar untuk akhirnya berhenti sama sekali.

Saya melongok ke luar jalanan dan melihat Kabul berhenti di depan rumah tetangga kompleks. Ada yang jajan mi baksonya lagi rupanya. "Wah Pak Kabul, rezeki Lebaran memang enggak ke mana-mana, alhamdullilah," gumam saya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com