Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Timur Tengah Sebut Krisis Qatar Bisa Dimanfaatkan Indonesia

Kompas.com - 10/06/2017, 22:39 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Timur Tengah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hamdan Basyar, menilai krisis Qatar justru menjadi peluang Indonesia meingintensifkan perdagangan dengan Qatar.

Sebab, saat ini Qatar sedang diisolasi oleh Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya sehingga membutuhkan mitra perdagangan dari negara lain.

"Kita juga sebagai negara yang punya hubungan baik bisa saja kemudian memanfaatkan posisi untuk kemudian nimbrung dagang. Jadi ada orang krisis kita dagang bisa saja karena mereka bisa bayar," ujar Hamdan seusai acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6/2017).

Ia menambahkan, meski sudah diisolasi sejumlah negara, dari sisi laut Qatar masih bisa menerima pengiriman barang dari negara lain, salah satunya Indonesia.

(Baca: Sejumlah Negara Kucilkan Qatar, Jokowi Telepon Sheikh Tamim)

Jika nantinya Arab Saudi bereaksi terkait hubungan dagang Indonesia dan Qatar, pemerintah bisa menjelaskannya secara diplomatis.

"Kalau memang sangat dibutuhkan justru kita bisa mengirim banyak hal termasuk satu sisi ekonomi itu bisa kita. Kesempatan sebenarnya, kesempatan kita kalau betul-betul terisolasi kemudian bahan makanan tertutup kita bisa mengirim ke sana," lanjut dia.

Empat negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Selanjutnya, negara-negara itu menutup akses ke negara Teluk tersebut.

Hal ini merupakan dampak dari meningkatkan krisis yang dimulai dari hubungan Qatar dengan Iran dan dukungan terhadap Ikhwanul Muslimin.

(Baca: Indonesia Diharapkan Tetap Netral Sikapi Krisis Qatar)

Pemerintah Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan tentang keputusan itu, seperti dilansir laman Bloomberg, Senin (5/6/2017).

Keempat negara tersebut akan menangguhkan perjalanan udara dan laut dari dan ke Qatar. Selain itu, Arab Saudi juga akan menutup penyeberangan darat dengan negara tetangganya itu.

Kompas TV Ketegangan Diplomatik Qatar Berlanjut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com