Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dorong Rekonsiliasi Negara-negara Arab dengan Qatar

Kompas.com - 08/06/2017, 16:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menyerukan negara-negara Arab mengutamakan dialog terkait pengucilan Qatar.

Demikian diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/6/2017).

"Kami meminta semua pihak menahan diri dan mengutamakan dialog serta rekonsiliasi," ujar Retno.

(baca: Jumlah Negara yang Mengucilkan Qatar Terus Bertambah)

Sebagai negara Islam, negara-negara Arab diharapkan mengutamakan ukhuwah Islamiyah. Apalagi, saat ini memasuki bulan Ramadhan.

Indonesia, lanjut Retno, siap jika diminta untuk menjadi jembatan ke arah rekonsiliasi.

"Tidak lupa kami sampaikan bahwa kita, Indonesia, siap membantu apabila memang diperlukan," ujar Retno.

(baca: Krisis Qatar Menyulitkan Negara Muslim Non-Arab)

Secara langsung, Retno sudah berkomunikasi dengan menteri luar negeri negara-neraga Arab terkait hal itu. Salah satunya Arab Saudi dan Qatar.

"Sekali lagi, perdamaian dan stabilitas kawasan Timur Tengah adalah hal yang sangat penting. Tidak hanya untuk kawasan itu, tapi juga untuk dunia," ujar dia.

Seperti dikutip Kompas.id, pemerintah Qatar siap menerima upaya mediasi guna meredakan ketegangan antara Qatar dan negara-negara Arab lain.

Pemerintah Qatar juga menyatakan, perbedaan pendapat yang tajam tetap dapat diselesaikan melalui dialog.

Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Yaman, Mesir, Libya, Maladewa dan Mauritius memutus hubungan diplomatik dengan Qatar.

Pemutusan relasi diplomatik dilakukan dengan alasan Qatar selama ini menjadi sponsor bagi kelompok-kelompok ekstrem.

Tak cukup memutus hubungan diplomatik, Arab Saudi, UEA, dan Bahrain juga menutup wilayah darat dan udara bagi Qatar.

Hal ini membuat Qatar terkucil karena angkutan darat dan udara mereka tak lagi bisa melintasi Arab Saudi, UEA, serta Bahrain yang terletak di sekeliling negara itu.

Kompas TV Pasca-pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengn Qatar, jalan utama di perbatasan dua negara sepi dari aktivitas pengiriman kebutuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com