Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Serbuan Lembaga Keuangan Mikro, Pertumbuhan BMT Stagnan

Kompas.com - 05/05/2017, 15:06 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat Perhimpunan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Indonesia Jularso mengungkapkan bahwa pertumbuhan cabang BMT kuartal pertama tahun ini tidak terlalu menggembirakan.

BMT merupakan lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. BMT ini merupakan lembaga keuangan swasta yang awalnya berbentuk koperasi.

"Relatif tidak terlalu tumbuh. Relatif stagnan karena ada persoalan di mikro," kata Jularso di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (5/5/2017).

Menurut dia, pasar mikro dipengaruhi oleh lembaga keuangan makro. Sebab, saat ini banyak lembaga keuangan makro ikut menyerbu pasar mikro.

"Jadi ini agak mengubah kebiasaan mereka (anggota/nasabah)," kata Jularso.

(Baca: OJK Sulit Pantau 673.000 Lembaga Keuangan Mikro di Seluruh Indonesia)

Selain itu, kata dia, serbuan lembaga keuangan makro juga membuat tak sedikit nasabah keuangan mikro beralih.

"Jadi kami tentu hanya mampu mempertahankan untuk anggota kami yang loyalitasnya sudah teruji," ujar dia.

Dengan kondisi itu, alhasil BMT tahun ini tidak bisa melebarkan cabang sayapnya ke daerah lain di dalam negeri.

"Untuk berekspansi tentu belum. Tahun ini bertahan. Kalau pertumbuhan kita rata-rata, sebenarnya kalau wajar kemarin itu diangka 30 persen. Maksimal kita bisa bertahan," kata dia.

Ke depan, Jularso berharap dukungan pemerintah yang lebih nyata dan berpihak pada sektor keuangan mikro.

"Semoga dengan nanti kita komunikasi dengan pemerintah, dan pemerintah ada kebijakan lebih riil. Karena memang potensi pasarnya yang belum tergarap itu masih cukup besar," terang dia.

"Kalau di pengusaha mikro kita itu kisaran ada 50-60 juta pengusaha mikro. Belum bisa tersentuh. Baru kurang lebih 4 juta yang tersentuh," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com