Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Sebut Pengganti Megawati Harus Trah Soekarno

Kompas.com - 04/04/2017, 07:16 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan, pengganti Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum harus berasal dari trah atau keturunan Soekarno.

Hal ini disampaikan Hasto dalam acara Satu Meja yang ditayangkan Kompas TV, Senin (3/4/2017).

Awalnya, pembawa acara Budiman Tanuredjo menanyakan mekanisme internal PDI-P apabila Megawati benar-benar "pensiun".

Megawati sebelumnya mengungkapkan keinginan untuk pensiun saat menghadiri acara Banteng Muda Indonesia beberapa waktu lalu.

Hasto mengungkapkan, ada kesepakatan pada Kongres PDI-P di Bali tahun 2015 lalu, bahwa Megawati mengusulkan penggantinya.

Kongres akan menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap calon yang diusulkan Megawati itu.

"Kongres yang lalu menetapkan bahwa Ibu Megawati lah yang nantinya mengusulkan ketumnya, untuk ditetapkan di dalam kongres. Itu mekanisme," kata Hasto.

(Baca: Cerita Megawati yang Terus Jadi Ketum PDI-P dan Keinginan Pensiun)

Hasto lalu berbicara mengenai PDI-P yang tidak bisa lepas dari ideologi Bung Karno, sosok proklamator yang juga ayah Megawati.

Ia menyebutkan, partainya sudah melakukan survei internal dan 84 persen kader menyatakan bergabung ke PDI-P karena ingin menyatukan diri dengan ide, gagasan, dan cita-cita Bung Karno.

"Sehingga Bung Karno dan Bu Mega sebagai perekat kesadaran, motif, kenapa mereka mau bergabung dengan PDI-P," ujar Hasto. 

Hasto juga membenarkan saat ditanya apakah Ketua Umum PDI-P pengganti Megawati harus trah Soekarno.

Ia mengatakan, Soekarno dan keluarganya memang mendapatkan tempat istimewa di PDI-P dan menjadi bagian dari genetika partai.

"Iya (harus trah Soekarno), dari survei yang kami lakukan dan saat turun ke bawah kesadarannya sepeti itu," ujar Hasto.

Ada beberapa keturunan Soekarno yang aktif berkarir di partai berlambang banteng.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com