Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mendagri, Kepala Daerah Tak Ikut Kampanye pada Hari Kerja

Kompas.com - 27/03/2017, 15:58 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tidak mempersoalkan jika kepala daerah yang merupakan kader partai ikut mengkampanyekan pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta.

Namun, menurut Tjahjo, sedianya kampanye yang dilakukan oleh kepala daerah itu tidak menggangu tugasnya sebagai pimpinan daerah.

"Saya kira yang saya pahami masing-masing partai punya aturan sendiri. Kalau partai menugaskan kepala daerah yang mungkin dia kader partai, tentunya tidak pada hari-hari kerja," ujar Tjahjo di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2017).

(baca: Bupati Ngawi Janji Ajak Pedagang ke Blitar jika Ahok-Djarot Menang di TPS Mereka)

Menurut Tjahjo, kepala daerah yang ingin berpartisipasi harus pandai membagi waktu antara tugasnya melayani masyarakat dan sebagai kader partai.

Misalnya, sejak Senin hingga Jumat, kepala daerah tersebut tetap melaksanakan tugasnya menjadi memimpin daerah.

Kemudian, pada akhir pekan, ikut berkampanye mendukung pasangan calon Gubernur DKI Jakarta yang dijagokannya.

"Kan Jumat (malam), Sabtu, Minggu boleh-boleh saja," kata politisi PDI-P tersebut.

Sebelumnya, saat acara silaturahim dengan pedagang UKM Jakarta Timur, pada Senin siang, Calon wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat ditemani oleh beberapa kepala daerah dari PDI-P yang berasal dari luar Jakarta.

Dalam kampanye kali ini, Djarot hadir bersama Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, dan Bupati Tulangbawang terpilih Winarti.

Menurut Djarot kedatangan para pejabat publik dari luar DKI Jakarta tersebut dalam rangka memberikan dukugan kepada dirinya.

"Saya mau sampaikan ini semua kader PDI-P datang ke Jakarta. Baik kepala daerahnya, pimpinan DPRD, semua datang ke Jakarta untuk sama-sama memenangkan Pilkada DKI," kata Djarot di Rumah Makan Rumpun Bambu, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin.

Djarot mengatakan bahwa hal itu lumrah terjadi pada setiap ada pilkada. Kader PDI-P akan bahu membahu membantu kader lain yang sedang berjuang dalam pilkada di daerahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com