Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Apresiasi Kerja Paspampres dalam KTT IORA dan Kunjungan Raja Salman

Kompas.com - 14/03/2017, 13:17 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengapresiasi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) yang melakukan pengamanan saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT IORA (Indian Ocean Rim Association) dan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud.

Menurut Gatot, Paspampres telah melakukan tugasnya dengan baik dalam memberikan rasa aman kepada seluruh tamu negara yang berkunjung ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Gatot saat memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Paspampres di Markas Komando Paspampres, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017).

"Saya menilai, Paspampres telah melaksanakan tugas sangat maksimal sehingga semua dapat berjalan lancar, tertib aman dan sukses," ujar Gatot.

Menurut Gatot, salah satu alasan Raja Salman memperpanjang masa kunjungannya di Indonesia karena pelaksanaan pengamanan Paspampres yang sesuai harapan.

"Salah satu faktor Raja Salman memperpanjang masa kunjungannya karena merasa aman dan nyaman dengan pengamanan dari Paspampres. Salah satu faktornya itu. Saya ucapkan terima kasih kepada Paspampres," kata Gatot.

Dia berharap, Paspampres tetap menjaga sikap rendah hati dan santun dalam mengamankan tamu-tamu kenegaraan.

Perilaku, gaya maupun kinerja yang ditampilkan oleh para prajurit Paspamres, kata Gatot, akan dinilai oleh masyarakat sebagai representasi seluruh prajurit TNI karena bersinggungan langsung dengan simbol negara dan melekat pula simbol TNI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com