Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2017, 20:25 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud akan mengunjungi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (2/3/2017) siang.

DPR akan menerima rombongan Raja Salman pada Pukul 13.00 WIB.

Pada kesempatan tersebut, Raja Salman akan menyampaikan pidato kurang lebih selama 10 menit menggunakan Bahasa Arab.

Sebelum Raja Salman berpidato, Ketua DPR RI Setya Novanto akan menyampaikan pidato terlebih dahulu.

"Sepuluh menit masing-masing," ujar Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal DPR, Achmad Djuned, di sela gladi bersih penyambutan Raja Salman, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/2/2017) malam.

Terkait pengamanan, DPR akan melakukan sterilisasi pada Rabu (1/2/2017) malam.

(Baca: Selamat Datang Raja Salman, Apa Kabar Suriah dan Yaman?)

Pada malam ini, sejumlah perwakilan tim protokoler Kerajaan mendatangi DPR untuk mengecek persiapan penyambutan Raja Salman.

Pengecekan dilakukan di titik tiba hingga tempat duduk Raja Salman di panggung ruang sidang paripurna.

Beberapa persiapan telah disetujui oleh pihak protokeler Kerajaan. Namun, beberapa hal juga diminta untuk diperbaiki.

"(Jalur) Yang menuju ke panggung kurang landai. Diminta untuk dibuat lebih landai. Lalu bendera (merah putih di panggung) minta disesuaikan. Kursi dan lain-lain oke," kata dia.

Raja Salman akan berada di Jakarta dari Rabu (1/3/2017) hingga Sabtu (4/3/2017).

Selanjutnya, rombongan Raja Salman akan terbang ke Bali untuk berlibur hingga Kamis (9/3/2017).

Lawatan Raja Arab Saudi yang pertama kali sejak 47 tahun ini membawa 1.500 orang.

Raja Salman akan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, lalu berkunjung ke Masjid Istiqlal, berpidato di Gedung DPR, dan menerima Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Hotel Rafles.

Kompas TV Antusiasme menyambut Raja Salman dari Arab Saudi sudah terlihat di gedung DPR. Sejumlah persiapan di ruang rapat DPR terus dikebut oleh para pekerja. Diprediksi proses persiapan akan selesai dalam satu hari ke depan. Persiapan ini dilakukan mengingat Raja Salman akan melakukan sejumlah agenda di gedung DPR. Selain bertemu Presiden Joko Widodo dan mengunjungi gedung DPR, Raja Salman juga direncanakan akan berkunjung ke Pulau Bali untuk berlibur selama 5 hari, dari 4 hingga 9 Februari 2017. Meski ada rombongan kerajaan Arab Saudi, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan tidak ada penutupan area khusus atau pun sterilisasi, agar wisatawan lain tidak merasa terganggu. Hubungan Indonesia dengan Arab Saudi selama ini masih terjaga dengan baik. Selain kunjungan kenegaraan, kedatangan Raja Salman ke Indonesia kali ini juga membawa investasi 94 triliunan rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com