Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Umum GP Ansor: Cita-cita Ormas Radikal Itu Merebut Kekuasaan

Kompas.com - 24/01/2017, 20:52 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh ajaran organisasi kemasyarakatan (ormas) radikal berbasis keagamaan.

Yaqut menuturkan, dalam setiap wacana yang disebarkan ormas radikal untuk merekrut anggota baru, selalu tersembunyi kepentingan politik yang menjadi agenda utama mereka, yakni merebut kekuasaan.

"Cita-cita mereka itu merebut kekuasaan untuk membuat Daulah Islamiyah, menjadikan NKRI sebagai negara Khilafah Islamiyah. Memang itu target politiknya," ujar Yaqut saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (24/1/2017).

Yaqut menjelaskan, untuk mencapai tujuan tersebut ormas radikal tidak segan untuk menggunakan isu agama dan kekerasan.

Tidak hanya itu, mereka juga menjanjikan kepada para pengikutnya pemerataan keadilan dan kesejahteraan.

Kelompok ini, kata Yaqut, bergerak massif melancarkan propaganda melalui media sosial.

Yaqut pun mengingatkan bahwa pemerintah harus melihat hal tersebut sebagai ancaman terhadap keutuhan bangsa.

"Omong kosong, tidak ada itu pemerataan keadilan dan kesejahteraan. Islam memang mendorong umatnya untuk sejahtera. Mendorong umatnya untuk berperilaku adil, tapi harus proporsional," ungkapnya.

Majelis Dzikir Djalalul Ansor

Melihat maraknya penyebaran paham radikal, Yaqut memastikan bahwa Ansor berperan dalam melakukan pencegahan.

Pada tahun 2012, Ansor membentuk sebuah badan otonom yang bernama Majelis Dzikir Djalalul Ansor.

Majelis tersebut beranggotakan para kiai muda pengasuh pondok pesantren yang cenderung moderat.

"Setiap hari mereka keliling ke jemaahnya, melakukan pengajian untuk menyampaikan islam itu rahmatan lil' alamin," tutur Yaqut.

Yaqut mengungkapkan, pada dasarnya tidak ada satu pun dalil dalam ajaran Islam yang menganjurkan kekerasan karena Islam diturunkan sebagai agama yang mengendalikan nafsu manusia.

Ketika ada kelompok yang melakukan kekerasan dengan dalih ajaran Islam maka masyarakat harus mempertanyakan dasar pemahaman kelompok tersebut.

"Mereka harus dipertanyakan, belajar agamanya di mana. Karena Islam itu kata dasarnya salam yang artinya damai atau selamat jadi itu yang kami kerjakan yang terus menerus dikampanyekan," kata Yaqut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com