Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelapor Merasa Tersakiti oleh Kalimat Megawati

Kompas.com - 24/01/2017, 20:30 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Staf Humas LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Baharuzaman, mengatakan, pelaporan terhadap Ketua Umum Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri didasarkan atas dugaan penodaan agama. 

Baharuzaman menganggap Megawati menodai agama saat berpidato pada HUT ke-44 PDI-P, Selasa (10/1/2017). Baharuzaman juga merasa tersakiti dengan penggalan kalimat yang disampaikan putri Presiden pertama RI Soekarno itu. 

Adapun kalimat yang diucapkan Megawati yang dianggap menoda agama adalah, "... di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya".

(Baca: Megawati Dilaporkan ke Polisi, Ini Tanggapan Puan)

Menurut Baharuzaman, dunia setelah fana merupakan salah satu keyakinan umat Islam yang juga disebutkan dalam rukun iman, yakni mengenai kehidupan akhirat.

"Karena setelah dunia fana ini berati dalam arti kata Muslim adalah hari akhir, hari kemudian, alam akhirat. Dan tentang alam akhirat itu tercantum dalam rukun iman, yaitu yang kelima. Rukun iman sendiri ada di dalam Al Quran yang merupakan firman Allah," ujar Baharuzaman dalam konferensi pers di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Oleh karena hal itulah, Baharuzaman mengaku, dirinya terdorong melaporkan mantan presiden kelima RI tersebut ke Bareskrim Mabes Polri pada Senin (23/1/2017).

"Tentu akidah kami yang mana dinodakan ini yang membuat saya merasa disakiti," lanjut dia.

(Baca: Pelapor Megawati adalah Mantan Ketua FPI Jakarta Utara)

Ia mengaku mengetahui pidato tersebut setelah menonton di televisi. "Kalau saya pribadi dengar dari awal sampai akhir di televisi," kata dia.

Baharuzaman juga mengajak umat agama lain yang merasakan hal seperti dirinya untuk melaporkan Megawati dengan kasus yang sama.

Menurut Baharuzaman, dalam agama apa pun, salah satu tujuan manusia beribadah adalah agar masuk surga.

Hal itu bisa dicapai setelah menjalani kehidupan fana di dunia.

(Baca: Untuk Megawati)

"Mungkin kalau ada yang lain, dari agama lain yang merasa seperti itu silakan. Seumpama Anda Katolik, Anda beribadah, tentu kenapa? Ingin mendapatkan surga, surga di mana, di hari akhir," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com