JAKARTA, KOMPAS.com - Pelayanan bagi peserta haji 2017 di Tanah Suci diyakini lebih baik dari sebelumnya. Hal itu seiring bertambahnya kuota haji Indonesia menjadi 211.000 orang.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, perbaikan yang pertama adalah pada sektor petugas haji.
"Dengan bertambahnya jemaah haji, tentunya petugasnya bertambah juga. Jumlah tahun lalu sekitar 2.800-an, tahun ini mungkin sekitar 3.500-an," ujar Lukman saat ditemui di Istana, Kamis (19/1/2017).
Lukman memastikan petugas haji yang ditambah yakni dari TNI dan Polri. Hal ini didasarkan pada pengalaman ibadah haji dua tahun terakhir di mana peran kedua institusi ini memperlancar prosesi ibadah sangat signifikan.
Selain jumlah petugas haji, perbaikan pelayanan akan dilakukan dalam bentuk penambahan jadwal makan.
Jika selama ini seorang peserta haji mendapatkan makanan sebanyak 24 kali dalam satu pekan atau tiga kali sehari, tahun 2017 ini jadwal makan ditambah menjadi 36 kali per pekan.
"Pokoknya selama dia (jemaah) ada di Mekah, kami akan berikan sarapan, snack berat. Karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banyak keluhan mereka kesulitan mendapatkan makan untuk sarapan," ujar dia.
Pemerintah juga telah bekerja sama dengan hotel tempat peserta haji menginap.
Pemerintah minta pada H-5 hingga H+5 wukuf, hotel-hotel tersebut mesti membuka kafe yang menjual makanan agar peserta haji mudah mendapatkan makanan.
Selain itu, pemerintah juga memperbaharui tenda di Tanah Arafah dan bus dari Bandara Madinah ke hotel tempat peserta haji menginap.