JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memanfaatkan lahan gambut di sejumlah provinsi di Indonesia untuk budidaya, baik tanaman pertanian hingga perikanan dan peternakan sapi.
"Karena kami lihat potensi budidaya di lahan gambut itu sangat besar," ujar Kepala Badan Restorasi Gambut (BGR) Nazir Fuad di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Nazir mengatakan, kebijakan tersebut sudah diujicoba di beberapa provinsi yang memiliki banyak lahan gambut. Hasilnya sangat memuaskan.
"Dengan 52 ekor (sapi) dalam waktu dua tahun saja sudah bisa dapat income Rp 300 juta sampai Rp 400 juta bagi kelompok tani," ujar Nazir.
Sementara, bagi petani pun sama menguntungkannya. Berdasarkan uji coba untuk lahan pertanian, lahan gambut bisa menghasilkan 11 ton gabah per hektar.
"Panennya juga dua kali setahun," ujar Nazir.
Rencananya, pemerintah akan mengujicobakan kebijakan tersebut untuk tanaman produksi lainnya, misalnya meranti, sengon dan jelutung.
"Ini sesuai yang Presiden pesankan, dalam kegiatan restorasi, harus selalu memberikan manfaat ekonomi pada masyarakat," ujar dia.