Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Ada Enam Bom yang Diledakkan di Tangsel

Kompas.com - 22/12/2016, 11:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan, bom yang ditemukan di rumah kontrakan di Tangerang Selatan berjumlah enam rangkaian.

Semuanya telah dijinakkan pada Rabu (21/12/2016) siang hingga malam.

Sempat terdengar ada 12 ledakan di lokasi. Namun, hanya enam ledakan yang berasal dari bom.

"Itu di-disposal. Banyaknya ledakan karena semua dicoba, takutnya dikiranya bom, padahal bukan," ujar Rikwanto, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2016).

Rikwanto mengatakan, daya ledak bom tersebut rendah. Rangkaiannya juga tidak rumit.

Ada yang memakai tabung gas 3 kilogram, ada gas kalengan. Bahan-bahan yang digunakan untuk merangkai bom antara lain arang, belerang, dan bubuk hitam.

"Masuk kategori low explosive kata satgas penjinak bom," kata Rikwanto.

Di lokasi penggerebekan, petugas juga menemukan sejumlah paku.

Paku tersebut akan dijadikan booster untuk menambah daya ledakan.

Sebelumnya diberitakan, polisi meledakkan 12 bom yang dirakit para terduga teroris.

Tiga di antaranya sudah jadi, sedangkan yang lainnya disimpan dalam dua ransel.

Bom itu rencananya akan diledakkan di pos polisi simpang RS Eka, Serpong, Tangerang Selatan, menjelang Natal dan Tahun Baru.

Penggerebekan di Tangerang Selatan bermula dari penangkapan terduga teroris bernama Adam saat berada di luar kontrakannya.

Adam menyatakan bahwa ada tiga temannya lagi di rumah kontrakan, yakni Omen, Irawan, dan Helmi.

Akhirnya, petugas mendatangi rumah itu untuk menyergap mereka.

Akan tetapi, tiga orang tersebut enggan menyerahkan diri, dan justru melempar bom ke arah satgas. Namun, bom tersebut tidak meledak.

Densus 88 melumpuhkan dan menewaskan mereka karena adanya upaya perlawanan.

Kompas TV Korban Kontak Tembak Dimakamkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com