JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Setya Novanto bersama tiga Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Taufik Kurniawan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (16/12/2016) siang.
Fahri Hamzah mengungkapkan, sejumlah poin dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satu yang dibicarakan adalah hubungan antara eksekutif dan legislatif.
Menurut Fahri, dalam pertemuan tersebut, Pimpinan DPR dan Jokowi sepakat untuk membangun saling pemahaman yang kuat.
(Baca: Presiden Berbincang dengan Pimpinan DPR di Teras Istana)
Salah satunya adalah lebih sering menggelar rapat konsultasi antara DPR dan pemerintah.
"Presiden antusias untuk mempersering komunikasi. Karena beliau mengatakan, sekarang ini harus kompak. Di luar banyak masalah yang perlu persatuan kita. Pak Nov (Setya Novanto) juga menyambut baik," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jumat.
Poin lainnya adalah mengenai revisi terbatas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).
(Baca: Jokowi Setuju Kursi Pimpinan DPR dan MPR Ditambah untuk PDI-P)
Dalam sidang paripurna DPR Kamis (15/12/2016), telah disepakati agar revisi UU MD3 masuk ke dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2017.
"Kami sudah lapor perkembangannya (kepada presiden). Ini tinggal persoalan surat menyurat antara Baleg (Badan Legislasi) dan pemerintah tentang teknis pembahasan. Dari pembahasan tingkat I sampai dengan tingkat II, nanti akan ditindaklanjuti," ujar Fahri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.