SAMARINDA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menginstruksikan kepada seluruh jajaran Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) untuk terjun ke masyarakat.
Langkah tersebut, kata dia, merupakan upaya deteksi dini terhadap radikalisme.
"Kalau mungkin, kita hadir setiap shalat subuh, shalat magrib, shalat Jumat. Jangan berkumpul di satu masjid yang dekat dengan kantor, kalau bisa menyebar di seluruh mesjid," kata Tjahjo dalam pidatonya di penutupan acara MTQ Nasional Korpri 2016, Samarinda, Sabtu (20/11/2016) malam.
Tjahjo menyebutkan, instruksi itu juga berlaku bagi pemeluk agama lain. Menurut Tjahjo, saat berbaur, Korpri dapat melakukan deteksi dini dengan mendengar keluhan masyarakat.
Tak hanya radikalisme, keluhan masyarakat dapat dapat pula menjadi pemacu peningkatan pelayanan publik.
Tjahjo menuturkan, dirinya juga meminta kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Kepolisian Jenderal (Pol) Tito Karnavian untuk melakukan hal serupa kepada jajarannya.
"Ini untuk mendekatkan pejabat pemerintah dengan masyarakat. Kalau bisa khotbah, khotbah dengan baik dalam suasana sejuk," ucap Tjahjo.