JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro ke Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Bambang mengungkapkan, dalam pertemuannya bersama Presiden kali ini, ia melaporkan perkembangan kajian proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
"Lapor Presiden, akhir Oktober kami janji (kajian NCICD selesai)," kata Bambang.
Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya masih terus kaji proyek NCICD. Proses kajian yang lama disebabkan munculnya sejumlah pertimbangan terkait pembangunan tanggul.
(Baca: Kajian NCICD Masuki Tahap Final)
"Hal yang paling penting, kebutuhan tanggul lautnya seperti apa. Apakah cukup di sepanjang pantai atau di laut, itu sekarang jadi pertimbangan kita," ujarnya.
Penurunan permukaan tanah setiap tahun di Jakarta juga menjadi instrumen penting dalam kajian proyek ini.
Pemerintah ingin memastikan bahwa pembangunan tanggul raksasa ini berdampak jangka panjang untuk mencegah Jakarta tenggelam.
"Makanya, diperlukan tanggul supaya Jakarta tidak semakin tenggelam," kata dia.
Proyek NCICD dibangun dalam tiga tahapan. Tahap pertama atau tahap A berupa penguatan sistem tanggul laut dan sungai yang telah ada dan ditargetkan selesai pada 2017.
Sementara itu, tahap B akan dimulai pada periode 2018-2025 berupa konstruksi tanggul laut lepas di pantai bagian barat Teluk Jakarta.
Adapun tahap C akan ditandai dengan pembangunan tanggul laut lepas pantai di timur Teluk Jakarta. Di dalam tahap B dan C juga akan terdapat reklamasi dan pembangunan 17 pulau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.